17 Pahlawan Indonesia dan Perannya Bagi Kemerdekaan Indonesia
- VIVA.co.id/penasoekarno.wordpress.com
VIVA – Pahlawan Indonesia merupakan sebuah gelar penghargaan untuk orang-orang yang telah berkorban demi kemerdekaan negara Indonesia. Kemerdekaan negara Indonesia tidak akan pernah terlepas dari perjuangan para pahlawan ketika mengusir penjajah dari Tanah Air tercinta.
Berkat jasa-jasa, perjuangan, dan semuanya, negara mengapresiasi para pejuang tersebut dengan sebutan pahlawan nasional. Terdapat banyak banyak pahlawan Indonesia, baik itu pahlawan pada masa penjajahan Belanda, Jepang, pahlawan revolusi, dan pahlawan di masa sesudah proklamasi.
Karena jasa-jasa yang mereka korbankan, Indonesia bisa merdeka dan menjadi bangsa yang berkembang serta lebih baik lagi sampai sekarang. Sebagai warna negara yang baik, kita diharuskan mengetahui pahlawan nasional atau pahlawan Indonesia yang telah memperjuangkan kemerdekaan.
Nah, untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan karena pengabdian dan kerja keras mereka ketika memperjuangkan negara Indonesia. Berikut ini nama pahlawan Indonesia secara lengkap yang disadur dari berbagai sumber.
Lalu, Siapa Saja Pahlawan Indonesia?
Ir. Soekarno
Siapa yang tidak kenal dengan nama beliau, beliau adalah presiden pertama Republik Indonesia yang memiliki peran aktif sebagai proklamator kemerdekaan sekaligus pencetus dasar negara, yaitu Pancasila. Walaupun pernah menjadi tahanan politik di Bandung, Soekarno terkenal gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan negara Indonesia.
Mohammad Hatta
Pahlawan Indonesia yang sekaligus menjadi wakil presiden ini akrab dengan sebutan Bung Hatta. Beliau sangat berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Bung Hatta memiliki semangat patriotism sejak muda, dan mulai aktif dalam kegiatan organisasi pergerakan nasional mendampingi Soekarno ketika melawan penjajah.
Jenderal Soedirman
Jenderal Soedirman bukan hanya tercatat sebagai Panglima Tentara dan Jenderal Republik Indonesia pertama, namun beliau juga merupakan yang termuda dalam sejarah. Ketika menginjak usia 31 tahun, beliau telah bergabung dengan para pahlawan kemerdekaan untuk mengusir para penjajah dari Belanda, Jepang, dan sekutu.
Pangeran Dipenogoro
Pangeran Dipenogoro memiliki peranan penting ketika memimpin Perang Jawa yang terjadi selama lima tahun yang dimulai sejak 1825 sampai 1830. Perang ini memuncak di seluruh Jawa dan menjadi salah satu perang terbesar dalam sejarah melawan Belanda. Meskipun akhirnya Belanda menang, namun Belanda sempat kewalahan akibat gugurnya ribuan serdadu Belanda karena beliau.
R.A Kartini
Beliau adalah salah satu pahlawan wanita yang sangat berjasa dalam memperjuangkan kesetaraan hak kaum perempuan semasa hidupnya. Beliau memiliki latar belakang bangsawan tidak membuatnya tunduk kepada penguasa dan nilai-nilai yang konservatif. Bahkan Raden Adjeng Kartini disebut memelopori bangkitnya perempuan pribumi yang lebih moderat.
Tjoet Nyak Dien
Beliau adalah salah satu pahlawan yang berasal dari Aceh. Ketika Perang Aceh, Cut Nyak Dien turut berperan dengan memimpin rakyat Aceh dalam melawan Belanda. Karena gugurnya sang suami, Ibrahim Lamnga karena perang tersebut semakin menumbuhkan semangat Cut Nyak Dien untuk menghentikan penjajahan dari Belanda.
Raden Dewi Sartika
Pahlawan Indonesia perempuan berikutnya adalah Raden Dewi Sartika yang juga menjadi perintis kemerdekaan wanita di Indonesia. Beliau menerima pendidikan sebagai keturunan ningrat yang kemudian menginspirasinya untuk turut memperjuangkan pendidikan terhadap rakyat pribumi dengan mendirikan sekolah khusus wanita.
Bung Tomo
Nama Bung Tomo tidak akan pernah terlepas dari pertumpahan darah yang terjadi di Surabaya pada 10 November 1945 yang saat ini diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional. Pahlawan Pejuang Kemerdekaan ini telah memegang komando ketika melawan kembali tentara Nederlandsch Indie Civil Administratie atau NICA. Beliau mempunyai semboyan khas yaitu “Merdeka atau Mati”.
Tan Malaka
Sejak tanggal 23 Maret 1963, Presiden Soekarno menetapkan Tan Malaka sebagai Pahlawan Nasional lewat Keputusan Presiden No. 53 Tahun 1963. Pada mulanya, beliau adalah salah satu pahlawan yang dilupakan jasanya, padahal cukup berperan besar dalam melawan Belanda.
Mohammad Yamin
Beliau dikenal sebagai sosok yang merumuskan Sumpah Pemuda di Kongres Pemuda II dan juga dikenal sebagai aktivis dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mohammad Yamin turut berperan dalam merumuskan dasar negara melalui Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI).
Ki Hadjar Dewantara
Beliau adalah salah satu pahlawan Indonesia dalam memperjuangkan pendidikan. Semasa hidupnya, Ki Hadjar Dewantara juga menjadi aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia. Beliau memiliki jasa mulia dengan mendirikan Perguruan Taman Siswa untuk memberikan pendidikan bagi kaum pribumi dalam mengenyam pendidikan.
Abdul Haris Nasution
Abdul Haris Nasution terkenal sebagai pengusung perang gerilya ketika perang melawan Belanda yang terdapat dalam buku berjudul “Strategy of Guerrilla Warfare”. Beliau berkiprah sebagai tentara dan berjuang melawan penjajah sampai akhirnya diberikan gelar Pahlawan Nasional pada 5 Oktober 1997, ketika ulang tahun ABRI.
Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanuddin terkenal sebagai Ayam Jantan dari Timur dan juga sebagai salah satu pahlawan Indonesia yang berasal dari Sulawesi Selatan. Ketika naik takhta menjadi seorang sultan di Kerajaan Gowa, beliau berusaha untuk menggabungkan kerajaan-kerajaan kecil di Indonesia Timur. Beliau juga memberikan perlawanan sengit terhadap pihak Kompeni Belanda.
Kapitan Pattimura
Kapitan Pattimura merupakan pahlawan Indonesia yang memiliki peran sebagai panglima perang ketika perang rakyat Maluku melawan tentara VOC. Karena memiliki kewibawaan dan kepemimpinannya yang kuat, beliau berhasil menyatukan dua kerajaan yaitu Ternate dan Tidore guna menghadapi penjajah tahun 1817.
Sutan Syahrir
Beliau merupakan mantan pernada Menteri Indonesia yang tidak luput dari perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sutan Syahrir adalah pahlawan Indonesia yang terkenal sebagai orang yang mengorganisasi kemerdekaan. Ketika pendudukan Jepang, beliau turut mempersiapkan guna merebut kemerdekaan tanpa bekerja sama dengan Jepang.
Mohammad Natsir
Mohammad Natsir merupakan salah seorang aktivis pemikir Islam yang pernah aktif sebagai Ketua Majelis Syuro Muslimin Indonesia atau Masyumi. Beliau beperan aktif dalam pergerakan nasional ketika menempuh pendidikan di Meer Uitgerbreid Lager Onderwijs (MULO) yang setara dengan SMP pada masa penjajahan Belanda.
Adam Malik
Beliau mengawali kariernya sebagai wartawan dan juga aktif berperan dalam pergerakan nasional untuk kemerdekaan Indonesia. Dalam perjalanan kariernya, beliau pernah menjadi wakil presiden ke-3 sebelum menjabat ketua parlemen. Adam Malik Batubara kemudian diberikan gelar Pahlawan Nasional pada 1998 lalu.