Nakes Minim di Desa Terpencil, Dokter Muda akan Dikirim ke Pelosok

Mendes PDDT Abdul Halim Iskandar
Sumber :
  • Twitter @halimiskandarnu

VIVA – Minimnya jumlah tenaga kesehatan atau nakes jadi salah satu persoalan sampai sekarang di tingkat desa. Untuk solusi sementara masalah tersebut, nakes dokter muda akan diterjunkan ke berbagai desa terpencil.

Dapat Dana Rp200 Ribu Per Bulan, Simak Cara Mengajukan Bansos untuk Anak Yatim Piatu

Hal ini yang jadi perhatian Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT) dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI).  Mendes PDDT Abdul Halim Iskandar mengatakan pihaknya memiliki data desa yang masih kekurangan nakes

“Kami mempunyai data SDGs Desa yang memetakan wilayah-wilayah yang mengalami kekurangan tenaga Kesehatan," kata Halim, dalam keterangannya, Rabu, 22 September 2021.

Bappenas Tegaskan Pentingnya Tata Kelola Pedesaan Harus Bisa Adaptif

Halim menyampaikan apresiasi atas kesediaan FK UI yang mau bekerjasama meningkatkan layanan kesehatan di level desa. Menurutnya, kesejahteraan warga desa tidak akan tercapai tanpa kesehatan yang menunjang. 

Maka itu, ia bilang demi mencapai kesehatan warga mesti ada kemudahan akses layanan Kesehatan. Layanan ini termasuk dari sisi ketersediaan jumlah nakes dan fasilitas kesehatan.

Prabowo Minta PM India Kirim Dokter Spesialis untuk Mengajar di Kampus Indonesia

"Hasil riset Kesehatan dasar, proporsi rumah tangga yang mengalami kesulitan akses kesehatan masih relatif tinggi yakni di kisaran 62,9 persen, yang terbagi kategori sulit 36,9 persen dan kategori sangat sulit 26 persen," ujarnya. 

Bagi Halim, dengan menggandeng FK UI ini diharapkan berdampak positif untuk mempercepat tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) Desa. Selain itu, harapan lainnya, banyak perguruan tinggi nanti yang juga tergerak dalam membantu layanan nakes di daerah.

"Tentu kita sangat berterimakasih dan ini sangat menggembirakan, kita bayangkan banyak hal yang bisa kita kerja samakan," lanjut politkus PKB itu. 

Pun, ia mejelaskan dalam kerjasama ini nanti praktiknya SDM nakes dokter muda berasal dari alumni FK UI. Sementara, Kemendes PDTT menyiapkan data desa mana yang membutuhkan nakes sesuai SDGs Desa. 

"Bayangan saya begini 2022 UI menyiapkan sekian dokter, kita punya peta juga kita punya datanya di mana saja," jelasnya.

Adapun Dekan FK UI, Ari Fahrial mengatakan pihaknya menghasilkan sekitar 230 dokter muda atau dokter internship dalam setiap tahunnya. Kata dia, selama ini para dokter muda itu diterjunkan ke beberapa puskesmas untuk mengikuti pendidikan profesi. 

"Internship yang dimaksud program magang bagi dokter muda yang sudah menyelesaikan koas. Biasanya praktik dilakukan di rumah sakit yang mendapatkan Surat Izin Praktek (SIP) seperti rumah sakit tipe C dalam kurun waktu 1 tahun," ujar Ari.

Namun, ia menekankan saat ini masih banyak rumah sakit yang tak mengoptimalkan keberadaan dokter muda. Menurutnya, masih banyak rumah sakit tempat praktik yang anggap mereka belum sepenuhnya dokter sehingga hanya membantu administrasi rumah sakit tersebut. 

“Mayoritas keberadaan dokter internship tidak dimanfaatkan secara maksimal sesuai disiplin keilmuan yang dimiliki, tentu ini sayang sekali,” katanya. 

Dengan kondisi tersebut, ia bilang akan lebih bermanfaat bila dokter muda itu justru diterjunkan ke pelosok desa. Tujuan utamanya tentu bisa berperan membangun desa khususnya di sektor kesehatannya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya