Kronologi Ricuh Rapat APBD Humbahas, Ketua DPRD Disiram Teh Panas

Suasana rapat KUA-PPAS di DPRD Humbang Hasundutan (Humbahas) berakhir ricuh.
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution

VIVA – Rapat Badan Anggaran pembahasan Kebijakan Umum Anggaran, Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) P-APBD Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) berlangsung di DPRD Humbas, Senin 19 September 2021. Berakhir ricuh dan viral di media sosial.

BPBD Catat Ada 1.559 Jiwa Terdampak Banjir Bandang di Tapanuli Selatan

Dalam video berdurasi 1 menit dan 55 detik, terlihat Ketua DPRD Humbahas, Ramses Lumban Gaol  memimpin rapat tersebut, disiram oleh anggota DPRD Humbahas, Bantu Tambunan dari Fraksi Golkar. Rapat ini, untuk pengambilan keputusan pembahasan KUA-PPAS ke Sidang Paripurna.

Namun, saat rapat berlangsung mendapat interupsi dari sejumlah anggota DPRD Humbahas kepada Ramses selaku pimpinan rapat, dan berakhir dengan penyiraman air teh panas tersebut ke arah wajahnya.

Setuju dengan Prabowo Pilkada Lewat DPRD: Saatnya Dievaluasi secara Menyeluruh

Menyikapi hal itu, Ramses mengatakan perbuatan tersebut, dialaminya sudah dilaporkan ke Polres Humbahas. "Memang sudah kami laporkan kepada pihak penegak hukum," ucap Ramses saat dihubungi, Selasa 21 September 2021.

Ramses menjelaskan mengeluarkan pendapat boleh saja. Tapi, dilakukan dengan bijak dan tidak perlu dibarengi dengan kekerasan fisik."Itu dasar untuk melaporkan ke penegak hukum," tutur Ramses.

PDIP: Pilkada Langsung Beri Pendidikan Politik kepada Masyarakat

Pada rapat itu ada sejumlah kelompok yang dengan sengaja tidak ingin membahas P-APBD itu. Namun, akhir bulan ini harus sudah diputuskan, sehingga harus secepatnya dibahas.

"Mereka menyatakan berkutat di dalam aturan bahwa ini pemerintah terlambat menyampaikan (P-APBD). Namun, deadline masih sampai tanggal 30 (September). Atas dasar itu mereka menolak tidak mau membahasnya," kata Ramses. 

Lanjut Ramses, sebagian anggota DPRD Humbahas yang hadir dalam rapat itu setuju untuk membahas P-APBD. Bahkan rapat yang dimulai pada pukul 10.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB itu tidak ada menemukan kesimpulan. 

"Kesimpulan yang ditawarkan pimpinan sidang bahwa mari kita mengacu kepada apa yang diajukan oleh pihak eksekutif untuk menandatangani KUA-PPAS. Jadi saya tawarkan ke floor apakah setuju. Setuju katanya, ya saya ketok palu," ujarnya. 

Namun setelah diketok palu, kata Ramses, sejumlah kelompok melakukan protes tidak setuju. Perdebatan pun tak dapat terhindarkan dalam rapat itu. 

"Jadi di situ terjadi perdebatan, cabut-cabut itu katanya. Ya saya jawab bahwa itu kita sudah ketok palu tidak boleh dicabut. Saya tidak mau mencabut, itu kejadiannya, terjadi pukul-pukul meja, pengancaman, sekaligus menyiramkan teh panas ke wajah saya," ungkap Ramses.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya