Percepatan Vaksinasi di Manggarai NTT Terkendala Dokter

Vaksinasi COVID-19 pada Remaja di Manggarai, NTT
Sumber :
  • Jo Kenaru

VIVA – Upaya percepatan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) terkendala jumlah dokter. Dari 25 puskesmas yang ada di sana, ada 9 puskesmas yang belum memiliki dokter. Sehingga vaksinasi di tingkat kecamatan menjadi tidak maksimal.

Anak Buah Prabowo Janji Perbaiki Jalan Rusak di Manggarai Sepanjang 536,5 Km

Sementara jumlah vaksin yang dikirim oleh pemerintah pusat melalui Dinas Kesehatan Provinsi NTT, jauh di bawah jumlah yang diminta. Kekurangan tenaga dokter di beberapa puskesmas ditambah alokasi vaksin yang minim, membuat vaksinasi di Manggarai tidak sesuai target.

“Dokter memang kita sangat kurang sekali. Dari 25 puskesmas kita masih kurangan 9 puskesmas yang belum memiliki dokter,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, Nobertus Burhanus, Senin 20 September 2021.

Prabowo Minta PM India Kirim Dokter Spesialis untuk Mengajar di Kampus Indonesia

Dari target pusdatin Kementerian Kesehatan sebesar 221.211 orang, Pemkab Manggarai baru mnyuntikkan vaksin ke 60.534 orang pada vaksinasi dosis I dan 28.553 penerima vaksin dosis II.

“Secara kabupaten baru 27, 36 persen yang telah divaksin. Jika dibandingkan data provinsi daerah kita masih di bawah sekali hal ini terjadi karena di awal-awal vaksin kita sangat kurang sekali. Pengiriman mulai rutin pada bulan Agustus,” jelas Nobertus Burhanus.

Tragis, Penampakan Sekolah Reyot Seperti Kandang Hewan di Manggarai Timur

Dikatakan Nobertus, laju imunisasi tergantung dari ketersediaan vaksin dan petugas vaksinator. “Sekarang vaksin selalu ada, dari kepolisian,TNI, partai politik. Kendalanya sekarang adalah terkait dengan dokter karena masih banyak puskesmas yang belum memiliki dokter sehingga kita terpaksa menunggu jadwal dokter dari puskesmas yang lain,” imbuhnya.

Data sementara vaksinasi dilihat dari jumlah sasaran dengan cakupan vaksinasi di Manggarai untuk 6 kelompok sasaran, kata Nobertus, memang masih rendah. Realisasi vaksinasi nakes saja yang sudah melampaui target.

“SDM Kesehatan tertinggi 139,04 persen, lalu petugas publik 78,26 persen, remaja baru 10,77 persen, masyarakat umum 20,49 persen, ibu hamil 26,33 persen serta lansia 31,26 persen,” paparnya.

Lebih lanjut Burhanus menjelaskan, efek vaksinasi terbukti menekan angka penularan COVID-19 di Manggarai.

“Kenaikan jumlah imunisasi dibarengi dengan penurunan kasus,” ungkapnya.

Data terbaru Satgas COVID-19 Kabupaten Manggarai merilis, angka penurunan kasus yang signifikan dengan tingkat kesembuhan tinggi. Jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD dr Ben Mboi Ruteng tersisa hanya 4 orang. Sedangkan pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri tersisa 2 orang saja. Sementara tempat isolasi terpusat di stadion Golo Dukal Ruteng sudah kosong.


Laporan: Jo Kenaru/ tvOne Manggarai-NTT.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya