Luhut Sebut Angka Positivity Rate Indonesia Kini di Bawah 2 Persen

Menko Marves Luhut Pandjaitan soal PPKM dan COVID-19 Jawa-Bali
Sumber :
  • Zoom Meeting Kemenkomarves

VIVA – Dalam pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), meski jumlah kasus sudah turun signifikan tetapi jumlah testing terus mengalami peningkatan sehingga positivity rate mampu diturunkan hingga di bawah standar WHO sebesar 5 persen.

5 Tahun Usai Pandemi COVID-19, Heboh Penyakit Baru Menyebar di China! Ini Faktanya

Saat ini angka positivity rate Indonesia berada di bawah 2 persen. Hal ini mengindikasikan penanganan pandemi yang sudah berjalan baik dan sesuai acuan.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam jumpa pers yang digelar virtual, Senin, 20 September 2021.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

“Selain itu jumlah yang di-tracing dari hari ke hari juga terus meningkat. Saat ini proporsi kabupaten kota di Jawa Bali dengan tingkat tracing di bawah 5 hanya sebesar 36 persen dari total,” kata Luhut.

Ke depan, menurut Luhut, testing, tracing, akan dikombinasikan dengan isolasi terpusat menjadi bagian penting untuk mengidentifikasi secara dini potensi penyebaran kasus COVID-19.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

“Berkaca dari pengalaman negara lainnya, vaksinasi menjadi syarat perlu untuk proses transisi dari pandemi menjadi endemi,” ujarnya.

Pencapaian target cakupan vaksinasi sangat penting, mengingat vaksin sudah terbukti melindungi masyarakat dari sakit parah yang membutuhkan perawatan rumah sakit atau kematian terutama untuk para lansia.

Namun kinerja beberapa Kabupaten/Kota masih perlu dikejar untuk mencapai target 70 persen dosis 1 dan terutama 60 persen dosis 1 lansia.  “Kami akan bekerja dengan keras untuk mencapai target tersebut,” ujarnya. 

Ilustrasi populasi warga China.

China Diserang Virus Baru HMPV yang Menyebar Cepat, Bakal Sama Seperti COVID-19?

Berbagai laporan di media sosial menunjukkan bahwa virus ini menyebar dengan cepat. Bahkan beberapa rumah sakit mulai kewalahan mengatasi pasien seperti masa COVID-19.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025