BPBD Mukomuko Berutang Sembako untuk Bantu Korban Banjir
- ANTARA
VIVA – ?????Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, terpaksa berutang kepada pihak ketiga untuk mendapatkan sembako guna membantu warga yang menjadi korban banjir di Desa Rawa Mulya, Kecamatan XIV Koto.
"Kita berutang dulu untuk mendapatkan logistik sebagai tambahan stok logistik yang ada untuk membantu korban banjir," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Ramdani di Mukomuko, Senin, 20 September 2021.
Pemkab Mukomuko melalui BPBD setempat telah mendirikan dapur umum untuk korban banjir di Desa Rawa Mulya sebagai upaya untuk membantu kebutuhan makanan dan minuman bagi warga yang belum bisa memasak akibat genangan banjir belum surut.
BPBD setempat memanfaatkan rumah penduduk sebagai dapur umum, sedangkan logistiknya berasal dari instansi ini.
"Kita punya stok beras dan semuanya kita gunakan untuk kebutuhan makan, kekurangannya akan kita upayakan dengan berutang, yang penting warga bisa makan," ujarnya.
Ia mengatakan, instansinya dalam melakukan penanganan tanggap darurat selama tiga hari ini mengutamakan kebutuhan pokok bagi warga yang terdampak banjir, termasuk air bersih dan kesehatan warga.
Sebanyak 108 rumah warga Desa Rawa Mulya, sejak Sabtu sampai sekarang, masih terendam banjir yang berasal dari luapan Sungai Pelokan di daerah ini.
Ia mengatakan, dari sebanyak 108 bangunan rumah yang terendam banjir di Desa Rawa Mulya, sebanyak 152 kepala keluarga yang berjumlah 428 jiwa yang terdampak banjir di wilayah ini.
Sebanyak 428 warga yang terdampak banjir di Desa Rawa Mulya mengungsi ke rumah warga lainnya yang tidak terendam banjir.
Ia mengatakan, wilayah ini mendapat banjir dari lokasi yang lebih tinggi. Dengan letak wilayah itu di dataran rendah sehingga membuat banjir lama surut di wilayah ini.
Selain itu, penyebab banjir yang merendam permukiman penduduk di wilayah ini salah satunya akibat saluran air yang mengalir tidak lancar ke sungai.
Selanjutnya diimbau warga terutama yang tinggal di bantaran sungai di wilayah ini untuk mewaspadai banjir saat musim hujan. (ant)