Komnas HAM: Pemecatan Novel Baswedan Cs Bahaya, Bisa Stigma G30S

Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, M. Choirul Anam.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Komnas HAM menyoroti tanggal pemecatan 56 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dianggap tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK). 

Panglima TNI Jenderal Agus Teken Kerja Sama dengan Komnas HAM, Ini Tujuannya

Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam menilai, pemilihan tanggal itu bisa menimbulkan imajinasi ihwal sejarah bangsa Indonesia, serta memunculkan stigma bagi ke-56 pegawai KPK yang dipecat.

Diketahui, 30 September sering diingat masyarakat sebagai hari G30S atau Gerakan Pemberontakan PKI 1965. Sementara 56 Pegawai KPK, seperti Penyidik Novel Baswedan, akan dipecat dengan hormat pada 30 September 2021.

Panglima TNI Agus Subiyanto: Kami Berkomitmen Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia

Baca juga: Aturan Baru PNS Soal Ketentuan Masuk Kerja hingga Hukuman Berat

"Kalau tadi bangun imajinasi soal masa lalu Republik Indonesia, itu kan ada stigma soal 1965 soal PKI, soal komunisme. Apakah memang pemilihan tanggal 30 September itu mengintrodusir satu stigma berikutnya, kalau ini memang mengintrodusir satu stigma berikutnya betapa bahayanya negara ini," kata Anam dalam diskusi daring yang digelar ICW, Minggu, 19 September 2021.

Novel Baswedan Harap Prabowo Subianto Tinjau Ulang 10 Capim KPK

Menurut Anam, pemunculan stigma tersebut bisa berbahaya bagi bangsa Indonesia sendiri. Sebab, tekan Anam, Indonesia menjadi satu karena dulu semuanya bersatu padu melawan stigma.

"Jadi kalau mesin stigma tidak kita perangi bersama-sama, negara ini dalam kondisi bahaya level paling tinggi, dan janganlah pakai simbol-simbol yang mengintrodusir stigma," ujarnya.

Diketahui, mulanya ada 75 pegawai KPK yang dianggap gagal TWK itu dibagi menjadi 24 orang dan 51 orang. Dari 24 orang, hanya 18 orang yang sepakat untuk dibina ulang. 

Dari 51 orang, ada seorang yang pensiun yaitu Sujanarko. Dengan begitu, total pegawai yang akan diberhentikan nantinya adalah 56 orang.

Dirkrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak

Ada Sosok Lain Diperiksa Bareng Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK

Bukan cuma Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pahala Nainggolan yang diperiksa Penyidik Polda Metro Jaya. Akan tetapi, polisi pun memeri

img_title
VIVA.co.id
28 Oktober 2024