Sulitnya Evakuasi 3 Crew Rimbun Air yang Ada di Ketinggian 2.400 Mdpl

Tiga jenazah crew Rimbun Air
Sumber :
  • VIVA / Aman Hasibuan ( Papua)

VIVA – Tiga jenazah crew Rimbun Air yang jatuh di Sugapa Intan Jaya, Papua, Rabu kemarin berhasil dipindahkan tim gabungan dari lokasi jatuhnya pesawat. Ketiga jenazah tersebut pagi ini di kirim ke kampung halamannya masing-masing.

KPU Ungkap Ada 6 Petugas KPPS yang Meninggal dan 115 Lainnya Sakit

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan, setelah jenazah tiba di Bandara Mimika langsung diterbangkan untuk selanjutnya diserahkan ke keluarganya masing-masing.

“Pagi ini semua jenazah diterbangkan ke kampung halaman masing-masing,”ujar Kamal, Kamis, 16 September 2021.

Mobil Double Cabin Tabrak 11 Kendaraan di Tangerang, Ternyata Sopirnya...

Kamal mengatakan, jenazah Pilot Mirza di bawa ke kampungnya Salah Benda, Bogor, Jawa Barat. Sementara Copilot Fajar diterbangkan ke Jati Makmur, Pondik Gede, Bekasi. Dan jenazah mekanik, Iswahyudi diberangkatkan ke kediamannya di jalan Mulawarman Balikpapan Kalimantan Timur.

“Jenazah disemayamkan di Sugpa sambil menunggu penerbangan ke Mimika,”ujarnya.

Polisi Akan Periksa Pengemudi Hilux Usai Tabrak 3 Mobil dan 5 Motor di Cipondoh

Kata Kamal, ketiga jenazah berhasil ditemukan pada malam hari karena sulitnya medan di lokasi dan terkendala cuaca. Jenazah tiba di Sugapa, Intan Jaya pukul 23.50 WIT, karena lokasi jatuhnya pesawat berada di tengah hutan di ketinggian 2.400 Mdpl, sehingga proses evakuasi harus dilakukan secara manual.

Meski kondisi cuaca dan geografis menjadi persoalan, namun tim gabungan bersama masyarakat terus berupaya untuk memindahkan ketiga jenazah crew tersebut dari lokasi.

"Proses bisa berjalan lancar dengan adanya kerjasama dan tanpa ada gangguan,”pungkasnya.

Identitas ketiga korban yakni Pilot Hj. Mirza, Copilot Fajar dan Enginering Iswahyudi “Para korban masih dalam upaya evkuasi tim gabungan,” bebernya.

Kamal menuturkan, kecelakaan pesawat cargo Rimbun Air itu murni akibat faktor cuaca buruk setelah terbang dari Bandara Nabire dan bukan karena ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) seperti yang diberitakan di media sosial.

 "Peristiwa ini murni kecelakaan gangguan cuaca, bukan di tembak oleh KKB,” tegasnya.

Diketahui pesawat Rimbun Air jenis Twin Otter Pk OTW terbang dari Nabire-Sugapa membawa bahan makanan, kemudian dilaporkan lost kontak pukul 07.37 WIT. Badan pesawat ditemukan hancur dan meledak setelah menabrak gunung akibat cuaca buruk. 

Ilustrasi penumpang di kabin pesawat.

Begini Cara Mudah Kurangi Emisi Karbon saat Naik Pesawat

Fitur pertama diluncurkan di Indonesia ini bisa mengetahui secara akurat jumlah emisi karbon yang dihasilkan dari moda transportasi udara atau pesawat.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024