Lantik 7 Pejabat Tinggi Kemendikbudristek, Begini Pesan Nadiem
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim melantik tujuh pejabat tinggi madya dan dua pemimpin perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) secara hibrida yaitu kombinasi daring dan luring. Pelantikan dilakukan di Graha Utama Gedung A Kemendikbudristek, Rabu, 15 September 2021.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Nadiem mengimbau para pejabat dilantik segera bergerak wujudkan program Merdeka Belajar.
Adapun para pejabat Kemendikbudristek yang dilantik secara langsung adalah Iwan Syahril sebagai Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Jumeri sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Kemudian Wikan Sakarinto sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Hilmar Farid sebagai Direktur Jenderal Kebudayaan dan Chatarina Muliana Girsang sebagai Inspektur Jenderal.
Selanjutnya Anindito Aditomo dilantik sebagai Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan dan Endang Aminudin Aziz sebagai Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Dua pejabat pendidikan tinggi juga turut dilantik secara virtual dari tempat masing-masing pada kesempatan ini yaitu Apolo Safanpo sebagai Rektor Universitas Cenderawasih dan Mufrida Zein sebagai Direktur Politeknik Negeri Tanah Laut. Keduanya dilantik untuk periode jabatan tahun 2021-2025.
Nadiem menekankan kepada jajarannya itu bahwa perubahan adalah sesuatu yang pasti dan tidak terhindarkan. Oleh karena itu perlu cara pandang positif terhadap perubahan dalam diri dan lingkungan.
“Reorganisasi Kemendikbudristek dengan bergabungnya unsur riset dan teknologi perlu dijadikan peluang. Penggabungan ini adalah upaya pemerintah mendorong peningkatan kualitas pendidikan Indonesia dari jenjang dasar hingga tinggi. Mari kita sikapi perubahan dengan optimistis agar mahasiswa Indonesia bersemangat mengkreasikan inovasi bagi masyarakat," katanya.
Pembentukan unit kerja baru yakni Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), dijelaskan Menteri Nadiem akan menandai perubahan paradigma dalam evaluasi capaian belajar peserta didik.
"Kita perlu terus meyakinkan orangtua, guru dan murid bahwa AN (Asesmen Nasional) tidak memberikan konsekuensi apa pun. AN dirancang untuk mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan,” katanya.
Ia berharap kepada pejabat yang dilantik agar semakin memperkuat konsolidasi internal dan kerja sama eksternal untuk mencapai tujuan. "Mari kita gunakan perubahan ini jadi peluang pelayanan terbaik," ucapnya.
Sementara kepada Rektor Universitas Cenderawasih dan Direktur Politeknik Negeri Tanah Laut, Menteri Nadiem berpesan agar keduanya dapat menumbuhkan iklim pendidikan tinggi yang kreatif dan inovatif di kampus masing-masing. Die meminta mereka mendorong sivitas akademika untuk menjadi duta Kampus Merdeka demi lahirnya generasi cerdas berkarakter pula mengakselerasi pendidikan tinggi lewat Kampus Merdeka.
"Kita dorong mahasiswa menjadi peneliti dan inovator andal di era teknologi informasi," katanya.