Warga Muaro Jambi Resah, Buaya Lepas Penangkaran Berkeliaran di Sungai

Ilustrasi buaya di sungai.
Sumber :
  • VIVA/ Dani.

VIVA – Warga Muaro Jambi dihebohkan kemunculan buaya berukuran besar di aliran sungai dekat penangkaran di Desa Talang Kerinci, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi. Buaya tersebut diduga lepas dari penangkarannya yang sudah karena tidak diurus oleh pemiliknya.

Tragis! Petani Sawit Jadi Korban Ular Piton di Muaro Jambi

Terkait itu, pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) merespons dengan mengirimkan tim ke lokasi penemuan buaya. 

Kepala BKSDA Jambi, Rahmad Saleh membenarkan adanya buaya di sungai Desa Talang Kerinci. Namun, hewan buas itu sudah ditangkap tim BKSDA yang dibantu aparat TNI dan warga sekitar. "Ya, benar ada dan buaya sudah ditangkap dan langsung dibawa oleh BKSDA," ujarnya. 

Ribuan Ton Batu Bara di Muaro Jambi Terbakar, Begini Dampaknya!

Rahmad menyebutkan, terkait buaya itu, ia belum mengetahui buaya tersebut lepas dari penangkaran atau bukan. Sebab, ada kemungkinan lain yakni buaya dari daerah lain masuk ke sungai. 

"Kalau penangkaran buaya itu sudah 20 tahun terbengkalai yang ditinggal pemiliknya. Dia bisa jadi buaya lain dan tidak dari penangkaran," jelas Rahmat.

Hidden Gem Foto Prewedding: Candi Kedaton Punya Spot yang Bikin Foto Kamu Makin Epic

Sementara, Kepala Desa Kebon 9, Wanto saat dikonfirmasi mengatakan buaya besar yang panjangnya mencapai empat meter tersebut diduga lepas dari penangkaran. Ia meminta agar warga selalu hati-hati saat di sungai. 

"Kita sangat prihatin sekali terhadap adanya karena muncul buaya-buaya lepas yang diduga dari tempat penangkaran," jelas Wanto. 

Anggota DPRD Jambi, Raden Fauzi menanggapi kemunculan buaya besar yang membahayakan warga saat beraktivitas di dekat sungai. Ia berharap pemerintah BKSDA agar segera menanganinya dengan baik. 

Raden juga mengatakan agar BKSDA segera menutup penangkaran buaya yang sudah lama terbengkalai. Lalu, BKSDA juga diharapkan mengembalikan buaya ke tempat habitatnya. 

"Kita tegaskan kepada BKSDA agar penangkaran buaya ditutup karena buaya tersebut diduga lepas dari penangkaran buaya," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya