5 Fakta Jatuhnya Pesawat Rimbun Air, Ditemukan Hancur di Papua

VIVA Militer: Pesawat Rimbun Air
Sumber :
  • Youtube

VIVA – Pesawat kargo Twin Otter 300 milik maskapai Rimbun Air ditemukan hancur usai terjatuh pada Rabu, 15 September 2021. Pesawat tersebut diketahui lepas landas dari Bandara Nabire pada pukul 06.40 WIT.

Pesawat dengan nomor lambung PK-OTW tujuan Sugapa, Kabupaten Intan Jaya itu merupakan pesawat dari perusahaan dirgantara asal Kanada, yakni Bombardier. Berikut ini VIVA menghimpun deretan fakta jatuhnya pesawat Rimbun Air.

1. Sempat hilang kontak

Sebelum ditemukan terjatuh di Kabupaten Intan Jaya, Papua, pesawat tersebut sempat hilang kontak. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati melalui sebuah keterangan. Menurutnya, Airnav Sugapa sempat melakukan komunikasi terakhir dengan pilot sebelum hilang kontak.

“Telah terjadi hilang kontak pesawat Rimbun Air PK-OTW di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya,” ujar Adita, Rabu, 15 September 2021.

“Hingga saat ini tidak ada komunikasi dengan pesawat Rimbun Air PK-OTW,” tuturnya.

2. Pesawat membawa tiga kru dan bahan bangunan

Dalam keterangan yang sama, Adita Irawati juga membeberkan kronologi jatuhnya pesawat Rimbun Air itu. Ia mengatakan, pesawat tersebut membawa kargo atau bahan bangunan dan tiga orang kru. Ketiga identitas kru pesawat itu merupakan:

  • Hj. Mirza (pilot)
  • Fajar (co-pilot)
  • Iswahyudi (teknisi).

3. Jatuh di wilayah kekuasaan KKB Papua

Ditemukan di ketinggian 2.400 meter, pesawat Rimbun Air yang hilang kontak di langit Papua itu jatuh di wilayah kekuasaan kelompok kriminal bersenjata (KKB), yakni Kelompok Separatis Teroris (KST) Organisasi Papua Merdeka (OPM). Karenanya, pihak kepolisian berharap tidak ada gangguan dari KKB.

Guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan terjadi saat proses evakuasi, aparat keamanan akan didampingi oleh tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.

“Mudah-mudahan tidak ada gangguan dari KKB,” ujar Kapolres Intan Jaya AKBP Sandi Sultan, Rabu, 15 September 2021.

4. Ditemukan dalam keadaan hancur dan terbakar

Wakil Komandan Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) Batalyon Infanteri Mekanis 512/Dadaha Yodha (Yonif Mekanis 512/DY), Mayor Inf Edi Dipramono, mengatakan titik jatuh pesawat Rimbun Air berjarak 3,4 kilometer dari Bandara Bilogai dan 2,2 kilometer dari Pos Satgas Pamrahwan.

Oleng Dihempas Angin Kencang, Pesawat Rimbun Air Tergelincir di Papua

“Titiknya hanya berjarak 3,4 kilometer dari bandara dan dari pos (Satgas Pamrahwan) Yonif 501 Bilogai hanya berjarak 2,2 kilometer,” jelasnya.

Berdasarkan hasil pengamatan dari atas helikopter, pesawat Rimbun Air sudah hancur dan terbakar saat ditemukan pada pukul 11.00 WIT.

Transformasi Kualitas Demokrasi di Papua

“Pesawat ditemukan dalam keadaan terbakar dan hancur,” lanjutnya.

5. Kemungkinan kru selamat sangat kecil

Mahasiswa Papua Pemukul AKBP Ferikson Ditangkap

Kapolres Intan Jaya, AKBP Sandi Sultan, mengatakan bahwa ketiga kru yang berada di dalam pesawat kemungkinan tidak akan selamat. Hal ini sebagaimana keadaan pesawat Rimbun Air yang sudah hancur dan terbakar, sehingga kemungkinannya sangat kecil bagi para kru untuk selamat.

“Sangat kecil kemungkinan ketiga kru (pesawat Rimbun Air) selamat karena kondisi badan pesawat hancur,” ujar Sandi di Jayapura, Rabu, 15 September 2021.

Ketua Komisi Nasional HAM (sumber : viva.co.id)

Pelanggaran HAM di Papua, Sebuah Luka yang Menuntut Keadilan

Pelanggaran HAM di Papua adalah luka menganga yang menuntut keadilan.

img_title
VIVA.co.id
11 Juni 2024