Jokowi Minta Kampus Siapkan Hybrid Skill, Tidak Terpaku Prodi

Presiden Jokowi.
Sumber :
  • Youtube Setpres

VIVA – Presiden Joko Widodo mengingatkan kebutuhan sumber daya manusia masa depan harus punya keterampilan atau kemampuan beragam. Presiden mengistilahkannya dengan hybrid skill

Jokowi Ajak 2 Cucunya Nonton Laga Timnas Indonesia Vs Filipina di Manahan

Artinya, kampus mesti menyiapkan lulusan mahasiswa yang benar-benar mengikuti perubahan dunia yang begitu cepat sesuai kebutuhan. Tidak lagi berpatok atau terpaku pada program studi (prodi) di fakultas yang diambil mahasiswa selama duduk di bangku kuliah. 

"Sekali lagi karena semuanya nanti akan hybrid, hybrid knowledge, hybrid skill dan ke depan, bukan ke depan, sekarang sudah terjadi. Banyak job yang hilang, banyak pekerjaan-pekerjaan lama hilang tapi juga muncul banyak pekerjaan baru, ini yang harus diantisipasi perguruan tinggi," kata Jokowi saat berbicara dalam pertemuan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia yang dilaksanakan di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Kota Surakarta kemarin dan kemudian dirilis Youtube Sekretariat Presiden, Rabu 15 September 2021.

Penjelasan OIKN soal Heboh Aguan Investasi di IKN Demi Selamatkan Jokowi

Baca juga: Kronologi Pesawat Rimbun Air Hilang Kontak di Intan Jaya Papua

Era disrupsi atau perubahan di segala aspek menuntut inovasi berupa temuan-temuan baru di dalamnya. Jokowi meminta, perguruan tinggi memberikan kemerdekaan untuk belajar. Itu pula program yang diinisiasi oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim selama menjabat.

Jokowi Tanpa Partai dan Diisukan Gabung Golkar, Bahlil: Kami Selalu Terbuka kepada Siapa Saja

Kata Jokowi, kemerdekaan belajar ditujukan bagi siapa pun, entah itu pelajar, mahasiswa, guru, dosen, peneliti, praktisi dan kalangan industri.

"Karena sebagian besar mahasiswa nanti akan menjadi praktisi. Sebagian besar, artinya ada juga yang akan menjadi dosen, menjadi peneliti, itulah esensi merdeka belajar, di mana mahasiswa merdeka untuk belajar dan juga kampus memperoleh kemerdekaan untuk berinovasi," ujar Kepala Negara.

Presiden pun memberi gambaran bagaimana kerja atau profesi yang sebelumnya hanya berkutat pada keilmuwan dasar dan spesialisasi. Salah satunya dokter. Ada juga sektor pertanian. Ke depan, teknologi pertanian akan merambah banyak lini di sektor pangan.

"Bukan ke depan, sekarang ini harus mengerti mengenai robotic karena surgery (bedah) bisa dengan advance robotic dan jarak jauh, sudah terjadi, bukan akan. Hanya kita saja yang harus segera mengejar ini. Artinya apa? Fakultas Kedokteran mau tidak mau harus ada mata pelajaran, mata kuliah tentang robotic, kalau kita tidak cepat mengubah hal- hal seperti ini, ditinggal kita," kata Jokowi.

"Kita harus ngomong apa adanya. Harian saja berubah kok. Semester ini diajarkan A nanti semester berikut kita akan ajarkan A, woh mungkin besok sudah usang. Hati-hati mengenai ini," sambung Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya