Bandara Juanda Waspadai Masuknya COVID-19 Varian Mu

Ruang isolasi di terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Umarul Faruq

VIVA – Otoritas Bandara Internasional Juanda Surabaya, Jawa Timur berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk meningkatkan kewaspadaan terkait potensi masuknya COVID-19 varian Mu. Kewaspadaan ditingkatkan karena Juanda salah satu pintu masuk yang sibuk melayani pekerja migran Indonesia (PMI) yang pulang. 

Sudah Ditemukan di Indonesia, Ini Bedanya Virus HMPV dan COVID-19?

Humas PT Angkasa Pura 1 Yuristo Ardi Hanggoro kepada wartawan menjelaskan, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan KKP terkait perkembangan COVID-19 MU dan teknis antisipasinya. Namun dia memastikan saat ini protokol kesehatan tetap diterapkan secara ketat di Bandara Juanda. 

"Prokes yang sudah berjalan selama ini tetap dilakukan dan untuk meningkatkan jumlah masyarakat yang telah tervaksin kami sediakan sentra vaksin yang bekerja sama dengan KKP untuk calon penumpang yang akan berangkat," kata Yuristo pada Senin, 13 September 2021.

Virus HMPV yang Merebak di China Telah Ditemukan di Indonesia, Kenali Gejala Ini

Sebelumnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa PMI asal 26 provinsi sudah mulai berdatangan dari luar negeri tempat mereka bekerja. Termasuk PMI asal Jatim. Oleh karena itu pihaknya melakukan screening dan testing secara ketat untuk menyambut kepulangan para PMI tersebut. 

Sama dengan sebelumnya, Khofifah menjelaskan bahwa pihaknya menyiapkan tempat karantina dan isolasi bagi PMI begitu tiba di Jatim. Tempat isolasi yang selama ini dipakai di antaranya ialah Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya. 

Deretan Fakta Virus HMPV yang Merebak di China, Akankah Jadi Pandemi Seperti Covid-19?

"Kemarin misalnya datang 619 orang. Hari ini datang 350 orang. Kita biasa update data per jam 23.59 WIB. Kalau mereka itu kemudian delapan hari di satu titik pasti akan lebih banyak yang kita layani. Semua tim harus semangat 45," ujar Khofifah pada Minggu kemarin, 12 September 2021. 

Di RSLI pula sebelumnya tim dokter menemukan pasien COVID-19 yang CT valuenya di bawah angka 15. Hal itu terbilang ekstrem karena normalnya minimal CT value angkanya 25. Pihak RSLI lalu sudah mengirimkan sampel spesimen untuk mengetahui kenapa itu terjadi. Juga untuk memastikan apakah COVID-19 yang dialami pasien tersebut varian baru atau bukan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, drg. Ani Ruspitawati.

Dinkes Jakarta Imbau Warga Tak Panik Hadapi HMPV: Tak Seperti Covid-19

Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta, menyatakan virus Human Metapneumovirus atau HMPV, bukan virus baru dan sudah dikenal di dunia medis. Untuk itu, masyarakat jangan panik.

img_title
VIVA.co.id
9 Januari 2025