Kritik Harga dan Masa Berlaku PCR, Jansen: Robek Juga Kantong

Politisi Demokrat Jansen Sitindaon
Sumber :
  • Instagram Jansen Sitindaon

VIVA – Wakil Sekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon menyampaikan uneg-uneg mengenai kewajiban tes PCR untuk melakukan penerbangan. Dia meminta kepada Kemenkes RI untuk memperbaiki lagi mengenai masa pakai hasil tes PCR untuk penerbangan.

Harga Emas Hari Ini 21 Desember 2024: Produk Antam Kinclong

Dalam akun Twitter @Jansen_jsp, dia menuliskan cuitan kepada Menteri kesehatan agar masa pakai hasil tes PCR untuk terbang dibuat menjadi 2x24 jam sejak hasil keluar. 

"Bukan sejak sample diambil. Kalau 2X24 jam sejak sample diambil masa pakai efektifnya ya cuma 1X24 jam saja. Karena hasil dari klinik saja baru keluar: 1X24 jam sejak kita dicolok," kata Jansen pada Sabtu 11 September 2021

Puncak Libur Natal, Peningkatan Penumpang di Bandara Soetta Capai 177.436 Orang

Jansen menilai aturan yang ada saat ini mengenai masa pakai hasil tes PCR untuk penerbangan terlalu singkat. Hal itu dapat memberatkan masyarakat juga karena harga untuk tes PCR masih cukup mahal untuk masyarakat.

"Ini testimoni saya yang seminggu ini sudah 3 kali PCR, 1 kali antigen. Yang pertama Jumat lalu waktu terbang ke Medan hadiri kawinan teman, saya PCR. Untuk balik ke Jakartanya, PCR lagi. Tiba di Jakarta hadiri acara ultah partai, satu hari sebelumnya PCR lagi. Tiba di lokasi antigen," kata Jansen.

Harga Emas Hari Ini 20 Desember 2024: Produk Global Stagnan, Antam Kinclong

Jansen menyadari hal ini sebagai bagian dari adaptasi kebiasaan baru. Namun di luar soal masa pakainya, Jansen berharap agar harga PCR ini masih diturunkan lagi. "Robek juga kantong. Walau yang termahal dalam seminggu ini saya PCR sudah diharga 485 ribu," ujar Jansen.

Jansen menambahkan, PCR memang bisa dikatakan bagian dari upaya tracing atau pelacakan. Di mana sudah disetujui juga upaya penanganan COVID-19 yang salah satunya adalah tracing atau pelacakan, biayanya menggunakan APBN. Jika tak bisa digratiskan maka paling tidak dapat disubsidi lagi sehingga harga tes PCR lebih murah.

"PCR ini dalam konteks “tracking” kan juga bagian dr penanganan COVID. Di mana melalui Perppu yg lalu (dimana telah jd UU) sudah kita setujui penggunaan uangnya. Walau ini PCR utk tujuan terbang subsidilah dikit2. Biar bisa lebih murah lagi buatlah Rp 200 rb sekali PCR," cuitKri Jansen.
 

Area check in di terminal kawasan bandara soekarno-hatta, tangerang

Libur Nataru, Bali dan Surabaya Dominasi Penerbangan Terpadat di Bandara Soetta

Pergerakan masyarakat dalam melakukan perjalanan di puncak libur natal dan tahun baru 2024-2025 terjadi selama dua gelombang

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024