Penyelesaian GKI Yasmin, Moeldoko Sebut Momentum Kuatkan Toleransi
- KSP
VIVA – Polemik pembangunan rumah ibadah Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin di Bogor yang telah berlangsung 15 tahun, akhirnya bisa diselesaikan. Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, menyebut penyelesaian ini bukan saja soal izin pembangunan. Tetapi juga soal momentum penguatan toleransi.
“Ini bukan hanya tentang perihal ijin membangun gedung, namun penyelesaian konflik GKI Yasmin ini bisa terlaksana karena ada kepedulian atas kemanusiaan,” kata Moeldoko, dalam pertemuan bersama Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto beserta pengelola seperti dalam siaran pers KSP, Jumat 10 September 2021.
Penyelesaian GKI Yasmin harus dilihat sebagai penguatan dari sisi toleransi. Yakni hidup berdampingan antar kelompok sosial di Tanah Air. Kini, gereja tersebut dibangun di lahan baru yang tidak jauh dari tempat semula yang disegel sejak 2008 itu.
"Maka, dengan penyerahan IMB GKI Yasmin di lokasi yang tidak terlalu jauh dari rencana pembangunan gereja, persoalan GKI Yasmin bisa dikatakan selesai, case closed,” kata mantan Panglima TNI itu.
Pemkot Bogor dan pihak gereja, telah melakukan sosialisasi kepada empat ribu jemaat. Tentang penyelesaian persoalan ini.
“Kita perlu mensosialisasikan program dan penyelesaian konflik ini. Dalam penyelesaian ini ada kemanusiaan di atas keadilan, dan kami percaya gereja itu mendatangkan damai sejahtera,” kata Bima Arya.
Kini, Pemkot Bogor telah memberikan IMG GKI Yasmin untuk berdiri di atas tanah seluas 1.668 meteri persegi, yang terletak di Jalan R Abdullah bin Nuh, Cilendek Barat, Bogor pada 8 Agustus lalu. Lokasi tersebut tidak jauh dari tempat lama yang sempat disegel, sekitar 1 km.