TNI Sebut KNPB Mendoktrin Masyarakat di Maybrat Tolak Pembangunan
- ANTARA/Hans Arnold Kapisa
VIVA – TNI dengan menggunakan bahasa daerah suku Aifat di Kabupaten Maybrat, Papua Barat, menyampaikan imbauan agar masyarakat di sekitar lokasi penyisiran untuk kembali ke perkampungan mereka setelah peristiwa penyerangan oleh kelompok bersenjata terhadap aparat di daerah itu.
Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari Kolonel Hendra Pesireron di Manokwari, Kamis, 10 September 2021, mengatakan tim gabungan TNI sudah menyebar imbauan dalam bentuk tulisan menggunakan bahasa daerah agar masyarakat tak panik dan kembali ke perkampungan.
"TNI berikan jaminan keamanan penuh kepada masyarakat untuk kembali beraktivitas seperti biasa di kampungnya. Imbauan kami dengan menggunakan bahasa daerah," kata Hendra.
Dia berujar bahwa tugas utama TNI selain menjaga kedaulatan negara, juga menjamin keamanan masyarakat dari ancaman kelompok kriminal bersenjata yang berafiliasi dengan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di wilayah tersebut.
"KNPB sempat menguasai sejumlah tempat di wilayah Aifat dan mendoktrin masyarakat untuk menolak pembangunan. Tapi dengan kehadiran TNI bersama Polri, kami pastikan tidak ada tempat lagi bagi mereka," ujarnya.
Jaminan keamanan
Kodam XVIII/Kasuari memberikan rasa aman bagi ratusan pengungsi masyarakat Kampung Aifat Selatan pasca-penyerangan dan pembantaian empat prajurit TNI AD di Pos Koramil Persiapan Kisor Kodim 1809/Maybrat pada 2 September 2021.
Kehadiran prajurit TNI AD di Kabupaten Maybrat guna memberikan rasa aman bagi masyarakat setempat yang sepekan ini diteror oleh kelompok separatis bersenjata yang menolak pembangunan daerah.
Dandim 1809/Maybrat Letnan Kolonel Infantri Harry Ismail bersama Bupati Maybrat Bernard Sagrim, Kamis, mendatangi lokasi para warga mengungsi dan memberikan imbauan agar kembali ke rumah masing-masing.
Ismail mengatakan bahwa kondisi wilayah Distrik Aifat Raya sudah aman terkendali dan terus dijaga prajurit TNI AD dan polisi sehingga masyarakat yang mengungsi agar tidak perlu khawatir untuk kembali ke rumah masing-masing.
Imbauan yang sama pula dikatakan Sagrim yang menerapkan masyarakat yang masih mengungsi untuk kembali ke rumah masing-masing karena diberikan jaminan keamanan TNI dan polisi.
Ia memerintahkan langsung kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Maybrat dan Puskesmas setempat untuk memberi pelayanan kesehatan bagi pengungsi, yang juga didukung bintara pembina desa. (ant)