Pengamat Anggap Program Repelita Lebih Baik daripada RPJMN

Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II layang/elevated (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Paramayuda

VIVA – Program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang dimulai sejak 2005 dinilai masih kurang efektif. Konsep Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) era Orde Baru dianggap lebih moncer.

Kisah Jenderal TNI Asal Bugis Gebrak Meja di Hadapan Soeharto

Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menyampaikan masyarakat jangan lupa dengan keberhasilan konsep Repelita masa pemerintahan Presiden RI ke-2 Soeharto. Menurut dia, salah satu tolak ukurnya dengan keberhasilan Repelita I pada 1969-1974.

"Kita tidak boleh lupa, program ini sejak tahun 1969 berjalan sukses lho. Bayangkan saja, inflasi kita pada tahun 1967 sekitar 600 persen dan turun sampai 10 persen pada 1969-1970," ujar Jerry, dalam keterangannya, Kamis, 9 September 2021.

Prabowo Bidik Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Airlangga Ungkap Indonesia Pernah Zaman Soeharto

Dia menjelaskan keberhasilan Repelita I saat itu terdapat beberapa figur seperti begawan ekonomi Widjojo Nitisastro. Sosok Widjojo dikenal sebagai arsitek perekonomian Orde Baru. Selain itu, ada menteri keuangan selama 3 periode di Orde Baru yakni Ali Wardhana. Pun, era Soeharto juga memiliki tim ekonomi kuat yang mampu membawa bangsa Indonesia seperti Radius Prawiro, JB Sumarlin sampai Ma'rie Muhammad.

"Memang orang-orang yang duduk di kabinet saat itu, benar-benar orang yang ahli. Menguasai bidang dan bahkan menguasai masalah. Bahkan secara empiris mereka adalah orang yang mumpuni. Misalkan ayahanda Prabowo Subianto dua kali masuk kabinet yakni zaman Soekarno dan Soeharto. Beliau pun dibujuk balik Indonesia lantaran sudah berdomisili di luar," jelas Jerry.

Sederet Perkataan Gus Dur yang Kini Jadi Kenyataan, No 5 Baru Terjadi

Kemudian, ia menyebut sosok lain di kabinet era Soeharo Menteri Riset Teknologi BJ Habibie. Sosok Habibie juga yang meneruskan estafet kepemimpinan RI setelah Soeharto lengser. Ia mengatakan karena keahliannya, Habibie saat itu ditransfer dari Jerman. 

"Dia salah satu ilmuwan terkemuka di Jerman kala itu. Sampai Jenderal TNI Purn LB Moerdani harus diboyong dari Korea Selatan. Jadi, mereka bekerja tanpa tekanan parpol," ujarnya. 

Menurut dia, tokoh handal yang tersisa dari era Orde Baru saat ini hanya Emil Salim. Bagi dia, salah satu contoh keberhasilan program Repelita yang sangat bermanfaat saat ini yaitu Tol Jagorawi dan Cikampek,

"Itu sangat bagus dan bertahan lama. Dan ini dibangun melalui konsep Repelita dan Pelita lho," tutur Jerry. 

Dia menambahkan, di era Orde Baru terkait urusan pertumbuhan ekonomi menjadi urusan langsung Bappenas. Berbeda menurutnya yang saat ini tidak jelas lembaga yang mesti bertanggung-jawab mengurusi pertumbuhan ekonomi.

"Zaman Orde Baru dipegang Bappenas. Jadi, naik dan turunnya ekonomi merekalah yang bertanggung jawab. Jika kembali ke motede dan rumus Repelita dan Pelita makan akan konsep pembangunan akan terarah," tuturnya. 

Lebih lanjut, ia bilang sebenarnya sejak Orde Lama atau Orde Baru punya kebijakan jangka menengah dan panjang yang bisa diadopsi. Ia bilang, beberapa program di era itu baik tapi saat ini tak berlaku lagi.

Namun, ia paham berbeda antara Orde Lama, Orde Baru dengan zaman pemerintahan era Reformasi.

"Zaman itu menteri belum terlalu sibuk dengan partai atau non partisan. Hampir rata-rata menteri dari kalangan akademisi, praktisi dan profesional," ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya