Kapal dengan Puluhan Nelayan Terbakar di Maluku, 5 Ditemukan Selamat

Sejumlah ABK dari KM Hentri yang selamat saat berada di rumah warga di Ohoi Tanimbar Kei, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara.
Sumber :
  • ANTARA/Siprianus Yanyaan

VIVA – Sebanyak lima anak buah kapal (ABK) kapal Hentri yang terbakar di perairan Kepulauan Tanimbar, ditemukan selamat dan kini dirawat di Ohoi (Desa) Tanimbar Kei, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Maluku.

Mobil Pikap Terbakar di Ruas Tol Jambi-Bayung Lencir, 2 Orang Tewas

"Mereka diselamatkan oleh kapal pencari telur ikan yang selama ini berada Tanimbar Kei. Kelima ABK tersebut diangkut ke Ohoi Tanimbar Kei," kata Camat Kei Kecil Barat Jopie Rahajaan, sebagaimana dilansir dari ANTARA, Kamis, 9 September 2021.

Rahajaan mengaku mendapat laporan dari pejabat Kepala Ohoi Tanimbar Kei mengenai kejadian itu pada Selasa (7/9) sekitar pukul 20.00 WIT.

Viral! Cagub Maluku Utara Sherly Tjoanda Disebut Mirip Istri Nabi, Ulama Murka

"Pejabat Ohoi Tanimbar Kei memberitahu ada lima ABK kapal ikan pencari cumi yang diselamatkan ke Tanimbar Kei oleh kapal pencari telur ikan," kata Rahajaan.

Berdasarkan penuturan ABK yang selamat, katanya, ada 32 orang yang berada di kapal KM Hentri saat insiden itu. Mereka tidak tahu kondisi rekan-rekan lainnya.

Inspiratif, Nukila Evanty Menjaga Identitas dan Hak Suku Laut di Tengah Arus Modernisasi

Setelah tiba di Tanimbar Kei, kelima korban selamat itu ditangani oleh pihak Ohoi dan warga setempat secara kemanusiaan. Bahkan, informasi terakhir saat ini warga mengumpulkan donasi pangan dan minum untuk korban.

"Saya juga sudah perintahkan pihak Ohoi tetap melayani mereka ,baik itu makan, minum, pakaian, dan kesehatan oleh Puskesmas Pembantu," ujarnya.

Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon sebelumnya menyatakan ada puluhan ABK di KM Hentri yang belum diketahui nasibnya ketika kapal itu mengalami musibah kebakaran pada 3 September 2021 di perairan Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku.

"Hari ini kami baru menerima laporan adanya musibah kebakaran kapal penangkap cumi tersebut di perairan Kepulauan Tanimbar," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon Mustari di Ambon, Kamis dini hari.

Menurut dia, sesuai hasil koordinasi dengan Kantor Pos SAR Tual diketahui sejauh ini baru ditemukan 5 orang ABK dalam kondisi selamat, 2 lainnya meninggal dunia, sementara 25 ABK yang lain belum diketahui nasibnya.

Bermula diterjang gelombang

Kapal penangkap cumi KM Hentri dilaporkan berlayar dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, pada 15 Agustus 2021, dan hendak menuju Merauke, Provinsi Papua.

Selama berlayar dan sesampai di perairan Kepulauan Tanimbar, sekitar 50 mil laut antara perairan Kepulauan Maluku Tenggara dengan Kepulauan Tanimbar, kapal itu diterjang gelombang setinggi 3 meter.

Akibatnya kapal mengalami guncangan hebat dan muncul asap hitam tebal disertai kobaran api dari dalam kapal pada pukul 05.00 waktu setempat, 3 September.

KM Hentri mengalami kebakaran hebat sementara para ABK berusaha menyelamatkan diri dengan cara melompat ke dalam air. Dua orang di antara mereka dilaporkan tewas terjebak di dalam kapal, 5 oran berhasil selamat, dan 25 orang lainnya hilang.

Cuaca buruk hambat pencarian

Cuaca buruk, hujan disertai angin kencang dan gelombang tinggi, menjadi hambatan bagi regu penyelamat untuk melakukan operasi SAR dalam mencari 25 ABK KM Hentri yang terbakar di perairan Kepulauan Tanimbar, Maluku.

"Untuk hari ini masih dilakukan koordinasi dengan instansi terkait, karena kondisi cuaca terkini yang tidak mendukung dilakukannya operasi SAR sesuai data dari BMKG," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon Mustari di Ambon, Kamis.

Menurut keterangan seorang korban selamat, ada 32 ABK yang melompat ke dalam air dan berenang menjauhi kapal yang terbakar, namun karena tingginya gelombang menyebabkan mereka terpisah dan hilang. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya