Kerangka Perempuan Dimakamkan 7.200 Tahun Lalu Ditemukan di Sulawesi
- bbc
Saat ini, catatan dari direktorat kebudayaan terdapat 90.000 situs sejarah di Indonesia. Namun baru sekitar 10-15% yang sudah diteliti dengan kaidah-kaidah ilmiah. "Jadi kita masih punya banyak sekali pekerjaan rumah, dan memang ada rencana dari pemerintah untuk membuat pusat konservasi," lanjut Hilmar.
Terlebih lagi di masa pandemi, banyak anggaran yang dialihkan untuk prioritas kesehatan, sehingga "saat ini memang fokuksnya pada perlindungan. Jadi mengamankan saja terlebih dahulu."
Indonesia sebagai `melting pot` segala ras manusia
https://www.youtube.com/watch?v=Ua9KB432WXw
Bagi Iwan Sumantri, temuan ini menambah keyakinannya yang sudah lebih dari tiga dekade menjadi arkeolog bahwa Indonesia merupakan "melting pot" atau kuali percampuran ras manusia seluruh dunia.
"Indonesia menjadi melting pot, daerah percampuran, sehingga tidak ada satu pun etnis yang mengatakan diri, atau mengatakan saya adalah asli Indonesia," katanya.
Ia menyusun hal ini sejak mulai dari kedatangan ras Austromelanesoid, Austronesia [melayu], pecampuran genetik Denisovan dan Neanderthal, Mongoloid, India, Persia sampai Eropa.
"Ras besar ini kemudian memberikan warna, kepada Indonesia mereka datang kemudian membawa budaya masing-masing, kemudian kita anut. Jadi pengetahuan arkeologi, memberikan kesadaran kepada saya soal keindonesiaan," kata Iwan.
Saat ini terdapat 4-5 kerangka manusia prasejarah yang menunggu untuk diteliti lebih jauh. Menguak misteri asal-usul mereka bergantung dari kerja sama dari lembaga atau institusi penelitian dari luar negeri. Tanpa itu, kemungkinan mereka akan menunggu selamanya di tempat aman, dan tak direkam dalam sejarah.