8 Cara Membuat Makalah yang Baik dan Benar
- vstory
VIVA – Makalah adalah salah suatu format tugas yang sering diberikan oleh para pengajar. Apakah kamu sudah mengetahui cara membuat makalah yang baik dan benar?
Penyusunan makalah yang baik dan benar bagi para pelajar dan mahasiswa yang kerap kali mendapatkan tugas yang sangat penting untuk dipahami. Karena, masa sekolah dan kuliah akan membuat mereka seringkali dihadapkan dengan tugas untuk membuat papper.
Maka, kita perlu mempelajari bagaimana aturan baku yang menjadikan makalah dari sebuah hasil karya ilmiah yang baik dan benar begitu penting. Bagi kamu yang belum paham betul tentang cara menyusun makalah yang baik dan benar kini tak perlu lagi khawatir.
Dengan mengetahui cara membuat makalah yang baik dan benar, pelajar dan mahasiswa dapat menyelesaikan tugas makalah secara efektif. Maka, silakan simak ulasan berikut ini.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makalah merupakan karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi. Dalam susunannya, penulis perlu memperhatikan kaidah yang sesuai dengan standar penulisan karya ilmiah.
Salah satunya pembuatan makalah adalah penulisannya harus menggunakan bahasa baku. Pemilihan katanya pun harus berdasarkan pengertian yang terdapat dalam KBBI. Selain itu, kaidah penyusunan makalah juga harus mencakup struktur penyusunan makalah itu sendiri.
Dalam artikel kali ini, VIVA akan mengulas struktur penyusunan makalah yang baik dan benar. Berikut cara membuat makalah yang baik dan benar selengkapnya.
1. Sampul
Pada bagian sampul makalah, kamu harus mencantumkan judul makalah, sub judul (jika ada), nama terang penulis, nomor pelajar/mahasiswa, nama/lambang instansi pendidikan, serta tahun pengerjaan makalah. Terkait judul makalah, penulis perlu menggunakan kalimat yang efektif sehingga judul tersebut dapat dimengerti dengan jelas agar tidak menimbulkan enigma bagi pembacanya.
2. Abstrak
Bagian abstrak berisi inti dari makalah, tujuan penelitian, metode, hipotesis (jika ada), dan rangkuman singkat hasil penelitian atau riset. Pada umumnya, abstrak ditulis dengan menggunakan dua bahasa, yakni menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Pada bagian abstrak pula, penulis perlu menambahkan kata kunci penelitian (keywords). Susunan abstrak yang baik yaitu tidak terlalu panjang tetapi jelas dan mampu menggambarkan isi keseluruhan makalah.
3. Daftar Isi
Daftar isi dibuat untuk mempermudah para pembaca yang melihat keseluruhan isi makalah dari awal hingga akhir dengan cepat. Daftar isi juga dapat membantu pembaca untuk mencari bagian makalah tertentu yang ingin dibaca.
Maka dari itu, di bagian daftar isi, penulis perlu mencantumkan setiap judul pada bagian maupun sub bagian yang ada di makalah lengkap dengan halamannya. Apabila pada makalah tersebut terdapat grafik, tabel, atau gambar, penulis juga perlu mencantumkan nama ketiga elemen tersebut lengkap dengan halamannya.
4. Kata Pengantar
Pada bagian awal kata pengantar, para penulis pada umumnya akan menuliskan ucapan syukur karena telah menyelesaikan penelitiannya. Setelah itu, penulis dapat menuliskan secara singkat latar belakang pemilihan topik makalah, termasuk apa yang membuat penulis tertarik untuk mengangkat topik yang dibahas tersebut.
Pada paragraf berikutnya, penulis bisa menambahkan harapan penulis terhadap manfaat makalah tersebut bagi para pembacanya. Kemudian, kata pengantar tersebut dapat ditutup dengan tempat dan tanggal penulisan kata pengantar dan diikuti dengan nama terang penulis itu sendiri.
5. Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan, ada tiga sub bagian yang mencakup Latar Belakang, Rumusan Masalah, dan Tujuan Makalah. Pada sub bagian Latar Belakang, penulis perlu menjelaskan akar permasalahan dari topik makalah tersebut.
Kamu perlu mengaitkan dampak masalah tersebut kepada kehidupan orang banyak. Dengan kata lain, kamu harus mampu menunjukkan urgensi dari topik tersebut sehingga layak untuk dibahas.
Kemudian, rumusan masalah. Penulis juga harus mencantumkan rumusan singkat terkait pertanyaan besar apa yang ingin dicari tahu jawabannya. Pertanyaan besar ini merupakan hasil dari kesimpulan penulis dari latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya. Sementara itu, di bagian tujuan, penulis perlu mencantumkan rumusan masalah atau jawaban yang ingin didapatkan dari penelitian dalam bentuk kalimat tanya.
6. Isi
Bagian isi makalah, penulis juga dapat memaparkan data yang telah dikumpulkan. Setelah itu, penulis dapat membahas data tersebut dan mengaitkannya dengan teori, rumus, ataupun literatur lainnya yang berhubungan dengan topik dan tujuan makalah.
Untuk mempermudah bagi pembaca dalam memahami isi makalah, penulis dapat membuat sub bagian yang menjelaskan masing-masing aspek pembahasan. Adapun penulisan aspek pembahasan ini diserahkan kembali kepada penulis untuk disesuaikan dengan kebutuhan saat melakukan penelitian atau riset.
Dalam karya ilmiah skripsi atau tesis, sebelum kamu memaparkan data dan mengaitkannya dengan teori, penulis perlu menjelaskan tentang metode penelitian, tempat penelitian, objek/subjek penelitian, serta timeline penelitian tersebut. Dalam beberapa kasus, para pengajar terkadang juga meminta siswa atau mahasiswa menambahkan bagian ini di dalam pembuatan makalah sederhana mereka.
7. Penutup
Pada bagian penutup, terdapat dua sub bagian yang mencakup kesimpulan makalah dan saran yang diberikan oleh penulis tersebut. Di sub bagian kesimpulan makalah itu sendiri, kamu dapat membuat kesimpulan untuk masing-masing bagian pembahasan tersebut.
Kamu juga harus menyertakan kesimpulan akhir yang dapat menjawab rumusan masalah. Jika terdapat hipotesis, penulis juga harus menyebutkan hipotesis mana yang diterima dan mana yang ditolak. Pada sub bagian saran, penulis juga dapat menuliskan kekurangan penelitian atau riset yang disusun dan hal apa yang perlu dilakukan di penelitian atau riset lain kedepannya.
8. Daftar Pustaka
Pada bagian daftar pustaka berisi referensi yang digunakan penulis dalam penyusunan makalahnya. Daftar pustaka perlu mencantumkan dalam sebuah makalah untuk menghindari plagiarisme.
Dalam hal penyusunannya, daftar pustaka dapat ditulis dengan menggunakan beberapa jumlah format. Penulis juga perlu menyesuaikan format daftar pustaka mana yang digunakan oleh instansi pendidikan penulis tersebut.
Untuk mempermudah penulisan daftar pustaka, penulis juga bisa memanfaatkan fitur otomatis yang disediakan oleh software pengolah kata untuk menghindari plagiarisme.
Demikian cara membuat makalah yang baik dan benar. Semoga mencoba!