Haji Lulung Mundur dari PAN, Kembali ke PPP
- VIVAnews/Eduward Ambarita
VIVA – Politikus Abraham Lunggana atau Haji Lulung memutuskan mengundurkan diri dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan kembali ke Partai Persatuan Pembangunan atau PPP. Surat pengunduran diri Haji Lulung sudah diterima oleh pengurus PAN.
"Pak Haji Lulung kembali ke rumah lamanya di PPP. Beliau sudah mengirimkan surat pengunduran dirinya dan telah menghubungi saya lewat telepon untuk menyampaikan niatnya kembali ke PPP," kata Sekjen PAN Eddy Soeparno kepada wartawan, Selasa 7 September 2021
Oleh karena telah mengundurkan diri dari PAN maka Haji Lulung tidak lagi menjadi anggota DPR dari Fraksi PAN. Eddy mengatakan PAN sudah mempersiapkan Pengganti Antarwaktu (PAW) untuk menggantikan Haji Lulung yang bertugas di Komisi VII DPR.
"Ada (penggantinya) seorang perempuan bernama Dian. Jadi kita nanti akan memanggil untuk mempersiapkan diri agar yang bersangkutan bisa nanti pengganti PAW dari Haji Lulung," ujar Eddy.
Sementara itu Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan akan menjadi kabar bagus bila Haji Lulung memang kembali ke PPP. Seba dari awal “habitat” Haji Lulung kata dia adalah di PPP.
"Ya mudah-mudahan kabar itu benar kalau Bang Haji Lulung kembali ke PPP. Habitatnya di PPP karena memang Beliau pengurus PWNU dan juga pernah juga menjadi ketua DPW PPP pernah jadi ketua DPC," ujar pria yang kerap disapa Awiek ini.
PPP menurut dia akan menyambut kembali Haji Lulung yang pulang. "Kalau Beliau merasa di rumah yang baru kemarin tidak kerasan dan kembali lagi ke rumah lama di PPP dan merasa nyaman itu haknya Haji Lulung dan kami menyampaikan terima kasih," kata Awiek.
Namun menurut Awiek, sampai saat ini belum ada informasi secara resmi soal kembalinya Lulung. "Kalaupun itu terjadi kita berterima kasih dan menyambut baik bergabungnya Haji Lulung," ujar dia.
Beredar Isu Gibran Rakabuming Akui Akun Fufufafa dan Nyatakan Mundur, Benarkah?
Beredar isu wakil presiden 2024-2029 terpilih Gibran Rakabuming mengakui akun Fufufafa miliknya dan menyatakan mundur, benarkah isu itu?
