Luhut Semringah Tinjau DAS Citarum, Ingin Segera Lapor Jokowi

Menko Luhut tinjau penanganan Daerah Aliran Sungai Citarum.
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman (Bandung)

VIVA – Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Marves), Jenderal (Purn) TNI Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan penanganan daerah aliran sungai (DAS) Citarum yang sempat terhenti karena penanganan COVID-19, kini dilanjutkan.

Cerita Mahfud MD Ditinggal Semua Pengawalnya saat Kasus Cicak vs Buaya, Hingga Akhirnya Dibantu Luhut

Menurutnya, hasil peninjauan tingkat ketercemaran Citarum sudah masuk dalam kategori ringan.

"Sudah mengunjungi beberapa tempat untuk Citarum Harum setelah hampir dua tahun terhenti karena COVID ini," ujar Luhut di Bandung, Selasa 7 September 2021.

24 Tahun Bersahabat, Mahfud MD Ungkap Luhut Sering Kirim Duit Bulanan

Baca juga: Jusuf Hamka Ingin Kelola Jalan Tol Secara Syariah, Bagaimana Skemanya?

Luhut yang juga Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) itu mengatakan, ada hasil yang cukup memuaskan dari target yang sudah ditetapkan.

Cerita Luhut soal Ramalan Gusdur yang Menjadi Kenyataan

"Ternyata tadinya target kita tercemar sedang tapi tadi akhirnya tercemar ringan, saya kira berjalan bagus. Nanti kami laporkan ke presiden," tambahnya.

Luhut meminta kolaborasi pemda dengan TNI Polri untuk konsisten menangani Citarum. "Karena ini juga program presiden, kita harap bisa tuntas. Saya kira ide dan dukungan Pangdam, Kapolda dan komandan sektor sangat membantu," terangnya.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menambahkan, penghijauan dan pembersihan sampah di DAS Citarum terus berlangsung. "Sudah berlangsung, dalam tahun kedepan akan jauh lebih bersih," cetusnya.

"Persampahan sudah kita kurangi sampai 2,700 ton per hari dari anak anak sungai. Kemudian 36 ribu hektare lahan kritis kita hijaukan dari target hampir 90 ribu hektare," tambahnya.

Diskusi

Luhut: NU Harus Memimpin Upaya Perdamaian di Timur Tengah

Luhut dalam presentasinya juga memaparkan bahwa konflik Timur Tengah berpotensi memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan target pembangunan.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024