Bupati Maybrat: Penyerangan Pos TNI Pertama Kali dalam Ratusan Tahun

Bupati Maybrat, Pangdam, Kapolda, dan Gubernur Papua Barat meninjau Pos Koramil Kisor Maybrat usai penyerangan oleh sekelompok orang yang menewaskan 4 orang anggota TNI AD.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Bupati Maybrat Bernard Sagrim menyatakan bahwa penyerangan Pos Ramil Kisor yang menewaskan empat anggota TNI AD adalah kasus tersadis sepanjang sejarah kabupaten itu.

Terpopuler: Wanita Dikeroyok dan Ditelanjangi, Anwar Usman Terjatuh Masuk Rumah Sakit

"Peristiwa seperti ini baru pernah terjadi dalam ratusan tahun di kehidupan kami orang Maybrat Ayamaru raya, Aitinyo raya dan Aifat raya," kata Bernard Sagrim di Maybrat, Senin.

Dia mengatakan bahwa penyerangan dan pembantaian anggota TNI AD itu baru kali ini terjadi di Maybrat. Pertikaian lokal sering terjadi tapi tidak sesadis kasus penyerang Posramil Kisor.

7 Orang Tewas dalam Penembakan di Bar Meksiko, Mayat Berserakan di Lantai

Siapa pun orangnya, kata dia, beragama ataupun tidak beragama, ini merupakan perbuatan keji yang harus dipertanggungjawabkan secara hukum.

"Kami serahkan kepada bapak Kapolda mengusut untuk mengetahui siapa dan dari kelompok mana yang melakukan perbuatan tersebut," ujar Bupati.

10 Kasus Kriminal Menggemparkan Garut 2024, Terheboh Oknum Polisi Otaki Perampokan Warga

Ia mengatakan bahwa atas nama pimpinan daerah dan sebagai orang tua di Kabupaten Maybrat, beserta semua pemangku kepentingan dan seluruh warga masyarakat menyampaikan turut prihatin dan berduka atas gugurnya empat orang prajurit TNI di Kabupaten Maybrat.

"Atas nama warga masyarakat, pemerintah Kabupaten Maybrat saya memohon maaf kepada petinggi TNI,  bapak Panglima TNI, Kasad, Pangdam dan jajarannya atas perbuatan yang dilakukan oleh oknum warga masyarakat Maybrat," katanya.

Bupati mengharapkan bahwa kejadian ini adalah yang pertama dan yang terakhir di wilayah Maybrat dan pada umumnya di wilayah hukum Provinsi Papua Barat.

Dia mengingatkan kepada warga masyarakat bahwa kehadiran tentara dan polisi bukan untuk menakuti tapi untuk memastikan kehadiran pemerintah untuk melindungi warga masyarakat setempat. (ant)

Senjata tajam yang dipakai geng motor. (Foto illustrasi)

Brutal! Geng Motor Sok Jagoan Tenteng Sajam Serang Pemukiman di Senen, Satu Warga Dibacok

Kawanan geng motor itu berjumlah sekitar 8-10 orang. Warga setempat coba berikan melawan.

img_title
VIVA.co.id
14 Januari 2025