Ganjar Geram Gudang Pabrik Rokok Kosong padahal Panen Raya Tembakau
- tvOne/Teguh Joko Sutrisno
VIVA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku heran dan geram saat menemukan ada gudang tembakau pabrik rokok di Kabupaten Temanggung dalam keadaan kosong padahal di daerah itu sedang panen raya tembakau yang berarti gudang itu belum menyerap tembakau para petani.
Ganjar, pada Senin, 6 September 2021, menginspeksi secara mendadak sejumlah gudang tembakau milik beberapa perusahaan rokok di Temanggung, di antaranya gudang milik PT Djarum dan PT Gudang Garam.
Di gudang tembakau PT Djarum di Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Raya Temanggung-Bulu, ia melihat kondisinya masih kosong. Tidak terlihat keramaian petani sedang menjual tembakaunya. Di dalam gudang, kondisinya juga masih kosong, belum ada tumpukan tembakau.
"Kok kosong? Tolong percepat pembeliannya. Bantu petani," kata Ganjar, kepada pengelola gudang.
Ganjar kemudian bergeser ke gudang tembakau PT Gudang Garam. Kali ini suasananya berbeda. Ada transaksi jual-beli tembakau yang sudah ramai. Gudang pun sudah terisi tumpukan tembakau.
"Ini bagus, gudangnya sudah pol, tumpukan tembakaunya tinggi. Saya cek ke sini untuk memastikan ada percepatan. Mudah-mudahan pabrikan lain bisa membantu melakukan hal yang sama," katanya.
Ganjar mengaku sudah berkomunikasi dengan bos-bos rokok untuk membantu percepatan serapan tembakau petani. Bahkan dia sudah menelepon langsung bos PT Djarum mengenai hal itu.
Ia menambahkan, percepatan penyerapan tembakau petani sangat penting hari ini, karena petani sedang panen raya dan didukung cuaca yang sangat bagus. Kalau pabrikan sudah menyerap, dia berharap  perekonomian masyarakat akan tumbuh, dan itu penting dalam situasi sulit akibat pandemi COVID-19.
Para petani tembakau di Temanggung kini sedang galau. Menurut Ketua Umum Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Agus Parmuji, saat panen raya tiba, serapan industri masih rendah.
"Kami berharap percepatan pabrikan membeli tembakau petani. Makin tinggi pabrikan menyerap tembakau, maka harga juga bisa makin bagus," ujarnya.
Mengenai kritikan Gubernur karena serapan tembakau masih sedikit, salah satu pengelola gudang tembakau PT Djarum, Arief, berdalih pembelian baru dimulai Jumat pekan lalu.
"Tiap panen kapasitas penyerapan kami sekitar 500 ton. Kami pasti bantu petani dengan menyerap tembakau mereka, tentunya yang sesuai standar kami. Kami juga akan lakukan percepatan," katanya.
Perwakilan Pt Gudang Garam Temanggung berencana membeli 10.000 ton tembakau dari petani pada musim panen kali ini.
Teguh Joko Sutrisno/Semarang