Gubernur Kutuk Penyerangan TNI di Maybrat: Sangat Tak Manusiawi

Upacara pelepasan empat jenazah prajurit TNI AD korban penyerangan kelompok separatis Papua dari tempat persemayaman di Markas Korem 181/PVT, Sorong, Papua Barat, menuju kampung halaman masing-masing, Jumat, 3 September 2021.
Sumber :
  • ANTARA/Hans Arnold Kapisa

VIVA – Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menyatakan turut berdukacita atas meninggalnya empat prajurit TNI AD dalam peristiwa penyerangan oleh kelompok bersenjata di pos persiapan Koramil Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat.

Danpuspom Sebut 45 Prajurit TNI Diperiksa Terkait Penyerangan Warga di Deli Serdang

Ungkapan belasungkawa disampaikan Gubernur Papua Barat dalam upacara pelepasan jenazah empat anggota TNI AD, Jumat, 3 September 2021, dari tempat persemayaman menuju kampung halaman masing-masing yang dipimpin langsung Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa.

"Mewakili seluruh masyarakat provinsi Papua Barat kami turut berbelasungkawa atas kepulangan empat putra terbaik bangsa. Pengabdian dan pengorbanan mereka luar biasa demi keutuhan NKRI dan rakyat Papua Barat," ujar Mandacan.

Budi Gunawan Pastikan 33 Oknum TNI Penganiaya Kakek hingga Tewas Diproses hukum

Dia berharap doa baik semua masyarakat Papua Barat mengiringi kepulangan empat putra terbaik bangsa, semoga diterima di sisi Tuhan Sang Pemilik Hidup.

Mandacan mendukung penuh langkah hukum yang sedang diambil oleh aparat TNI dan Polri untuk menangkap para pelaku guna diproses sesuai hukum yang berlaku di NKRI.

33 Oknum TNI Diduga Terlibat Penyerangan yang Tewaskan Kakek di Deli Serdang

"Perbuatan para pelaku sangat tidak manusiawi, kami mendukung penuh upaya Panglima Kodam dan Kapolda Papua Barat untuk bersinergi menangkap para pelaku agar diproses hukum sesuai perbuatan mereka," kata Gubernur.

Kepada masyarakat sipil Kampung Kisor dan warga Distrik Aifat Selatan, diharapkan tetap tenang, tidak mudah terprovokasi berbagai hasutan, karena pemerintah bersama aparat penegak hukum memberikan jaminan keamanan.

"Masyarakat Kampung Kisor sekitar lokasi kejadian kiranya memberikan informasi yang benar guna membantu aparat keamanan dalam melaksanakan tugas penyelidikan terhadap kelompok penyerang Pos Koramil tersebut," katanya.

Dalam konferensi pers bersama media di Markas Kodam XVIII/Kasuari, Panglima I Nyoman Cantiasa mengatakan bahwa kelompok penyerang Pos Koramil Kisor merupakan kelompok separatis teroris yang berseberangan ideologi dengan NKRI.

Cantiasa mengatakan bahwa kelompok itu menyerang Markas Koramil pada Kamis dini hari dengan kekuatan sekira 30 orang menggunakan senjata tajam (parang) dan menghabisi nyawa empat anggotanya.

"Saya sudah perintahkan personel gabungan untuk melakukan pengejaran dan penangkapan, apa pun kondisinya," ujarnya.

Dia berharap kepada masyarakat sipil untuk membantu aparat dalam memberikan informasi keberadaan kelompok itu tanpa ragu karena TNI bersama Polri memberikan jaminan keamanan penuh kepada masyarakat sipil sekitar lokasi kejadian.

"Kepada masyarakat Kampung Kisor tak perlu takut, kami beri jaminan keamanan. Bantuan masyarakat sangat penting untuk kami mengetahui lokasi pelarian maupun tempat persembunyian kelompok separatis ini," kata Cantiasa. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya