Viral, Jembatan Cidaon Ujung Kulon Ambruk Wisatawan Kecebur

Jembatan Cidaon Ujung Kulon Ambruk.
Sumber :
  • Instagram @infopandeglang

VIVA – Jembatan yang juga menjadi tempat sandar kapal di daerah Cidaon, yang masuk ke kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) ambruk dan mengakibatkan wisatawan yang baru turun dari perahu terjatuh. Beruntung, pemandu wisata atau gaet lokal bisa menyelamatkan turis lokal itu.

Gunakan Pesawat Ini ke Semarang, Gibran Rakabuming Jadi Sorotan Netizen

Meski tak menyebabkan korban luka maupun jiwa, peralatan elektronik wisatawan, seperti kamera dan handphone rusak karena terkena air laut. Video ambruknya jembatan di Cidaon, yang terjadi Sabtu, 21 Agustus 2021 pun viral di media sosial (medsos). 

Petugas Balai Taman Nasional Ujung Kulon menceritakan jembatan tersebut dibangun tahun 2011, kemudian diperbaiki tahun 2017, namun tahun 2018 kembali rusak karena diterjang tsunami Selat Sunda.

Gara Gara Sebotol Viral, Shinta Arsinta dan Mala Agatha Dapat Rezeki dari Megah Music

Baca juga: Gaduh Amandemen UUD 1945, PDIP: Dulu Demokrat Wacanakan SBY 3 Periode

"Tsunami menyebabkan kerusakan permukaan dermaga. Bahkan pos petugas di Cidaon pun hancur, kayu yang terpasang terbuka. Dampak COVID-19 menyebabkan sebagian besar anggaran kegiatan di refocusing. Jadi pemeliharaan tidak direalisasikan," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU) Balai TNUK Taman, Dudi Mulyadi, Jumat 3 September 2021.

Akses Jalannya Ditutup Tetangga, Sunardi Lebih Pilih Bangun Jembatan Pribadi Senilai Rp250 Juta

Dudi meminta pemandu wisata jangan dulu menggunakan jembatan atau dermaga Cidaon, agar tidak ada lagi yang tercebur ke pantai.

Padang gembala Cidaon sendiri adalah tempat hewan mencari makan. Lokasinya pernah ramai diperbincangkan, usai beredarnya sebuah foto yang kala itu dianggap harimau Jawa, sedang memangsa banteng.

"Pemandu wisata diminta sementara tidak menggunakan dermaga dulu untuk mengantar pengunjung, atau menjadikan tambat kapal untuk menepi ke pinggir pantai. Sebaiknya gunakan perahu kecil atau sampan untuk mengantar wisatawan ke Cidaon," terangnya.

Salah satu pemandu wisata lokal yang menjadi saksi jatuhnya wisatawan ke air laut, Deden Andriyana, menceritakan saat itu, Sabtu, 21 Agustus 2021, dia sedang mengantar 25 peserta open trip ke TNUK. 

Pemandu wisata dari Ujungkulon Adventure itu bercerita, jembatan Cidaon tiba-tiba ambruk saat dilintasi oleh wisatawan. Akibatnya, dua orang tercebur dan peralatan elektroniknya rusak.

"Pas mau ke Lapangan Banteng kan harus lewat dermaga itu, ya kejadian lah itu, ambrol aja pas dilewatin. Peserta 2 orang kecebur, luka sih enggak, cuma basah aja, kasian. Hp sama kameranya rusak," kata Deden.

Menurut Deden, jembatan Cidaon menjadi akses yang paling memungkinkan dilalui wisatawan, meski tiang penyangga dan bantalan jembatan sudah banyak yang keropos.

Menurutnya, tidak pernah ada peringatan atau larangan untuk melalui jembatan Cidaon ke wisatawan maupun pemandunya, hingga terjadilah ambrolnya jembatan tersebut. 

"Memang sudah rusak, papan-papannya aja sudah kebuka. Itu kalau jalan sendiri-sendiri sih bisa, kita biasa ingetin untuk hati-hati ke tamu. Bisa juga sebenarnya pakai sampan, tapi kan kita enggak tahu bakal kejadian kayak gitu. Soalnya dari pihak taman nasional juga enggak pernah ada bahasa melarang," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya