Sosok Adiany Adil, Dokter di Enrekang yang Tak Percaya COVID-19
- VIVA/ Irfan
VIVA – Dokter Adiany Adil terdengar santai menanggapi sorotan tajam terhadap dirinya pasca membuat surat pernyataan yang tak percaya adanya virus Corona atau COVID-19.
"Kenapa saya harus takut. Saya kan tidak berbohong. Kalau berbohong itu berdosa. Saya mengatakan sesuai dengan disiplin ilmu kedokteran yang pernah saya peroleh dan praktekkan," ujarnya saat dihubungi VIVA, Jumat, 3 September 2021.
Dokter Adiany Adil berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Enrekang. Ibu tiga putra dan seorang putri itu lahir di Kota Parepare. Berdomisili di Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang.
Dia sempat bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Massenrempulu Enrekang. Juga pernah menjadi kepala Puskesmas di Kecamatan Cendana, Enrekang.
Dokter Adiany, yang lulus dari Fakultas Kedokteran Univeritas Hasanuddin (Unhas) Makassar pada 2003, mengaku tidak memiliki tempat atau semacam klinik praktek saat ini.
"Saya prakteknya dan melayani bisa online dan offline tanpa ada bayaran, karena rata-rata yang diperiksa keluarga semua," tuturnya.
Perihal surat tanda registrasi dokter (STR) yang sudah tidak aktif, dr Adiany menyatakan karena sengaja tidak memperpanjang. Dia mengibaratkan STR itu seperti surat izin mengemudi.
Juga berembus kabar jika dr Adiany merupakan mahasiswa program studi anestesiologi Unhas yang telah di-drop out, dia menanggapi, dan menyatakan sedang melakukan upaya hukum.
Baca juga:Â Heboh Pengakuan dr. Andiany yang Tak Akui Covid, Kini Dipanggil Polisi