Geger Sebut Covid-19 Tak Ada, Ini Penjelasan Dokter Adiany Adil
- VIVA/ Irfan
VIVA – Adiany Adil, seorang dokter di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, membuat pernyataan yang mengejutkan. Dia mengaku, tidak percaya dengan diagnosa COVID-19.
Saat dihubungi, Adiany Adil memberi penjelasan. Dia mengaku heran, kenapa baru sekarang pernyataan tentang ketidakpercayaannya terhadap diagnosa COVID-19, baru viral.
"Padahal sejak pandemi saya sudah berkoar-koar di media sosial, facebook, dan semua senada dengan isi surat pernyataan yang saya buat," ujarnya kepada VIVA lewat sambungan telepon, Jumat, 3 September 2021.
Baca juga:Â Buat Geger, Dokter di Enrekang Sulsel Sebut COVID-19 Tak Ada
Atas pernyataan yang menghebohkan itu, Adiany mengaku sudah dipanggil dan diminta klarifikasi pihak Polres, Kodim dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Kabupaten Enrekang.
"Semua sudah saya sampaikan. Pihak polres mendatangi rumah saya, kemudian besoknya saya datang ke polres. Pihak kodim mengundang, dan saya penuhi undangannya. Juga pihak IDI Enrekang," jelasnya.
Adiany menjelaskan, surat pernyataan yang berisi tentang tidak ada adanya diagnosis COVID-19 atau virus Corona serta pasien COVID-19 tidak pernah ada, dibuat atas permintaan pihak sekolah tempat anaknya mengenyam pendidikan.
"Waktu itu, karena kepala sekolah anaknya saya minta, akhirnya saya buat. Anak saya sekolah SMP," tuturnya
Adiany adalah lulusan S1 Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, pada 2003. Dia juga mengaku tidak gentar dan tidak takut akan ancaman atas pernyataan yang dibuat.
"Justru yang harus dipidana itu adalah mereka para dokter yang memvonis pasien COVID-19, karena dia berbohong dan berbohong itu berdosa," tegasnya.
Sebelumnya, dokter Adiany Adil membuat sebuah pernyataan heboh. Tertanggal 25 Agustus 2021 lalu, Adiany yang mengklaim sebagai sosok ahli dalam hal penegakan diagnosis, menyatakan sejak dahulu hingga detik ini, sama sekali tidak pernah menegakkan diagnosis COVID-19.
"Bahwa dalam hal teori dan praktek kedokteran, tidak pernah ada diagnosis COVID-19/Corona. Dan olehnya itu, pasien COVID-19 tidak pernah ada," ujarnya dikutip dalam sebuah surat pernyataan yang telah tersebar.
Surat pernyataan itu dilengkapi tanda tangan seorang saksi. Bahkan, Adiany mencantumkan nomor telepon atau WhastApp-nya.