Cerianya Siswa SD di Solo Akhirnya Bisa Sekolah Tatap Muka
- VIVA/ Fajar Sodiq
VIVA – Puluhan siswa kelas VI SD Warga Solo, mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) hari pertama pada hari ini, Kamis 2 September 2021. Mereka terlihat ceria mengikuti pembelajaran tatap muka yang dilakukan secara terbatas. Setelah lebih setahun ini harus lewat online lantaran pandemi COVID-19.
Pantauan VIVA di lokasi, siswa yang masuk pada hari pertama sekolah tatap muka itu tampak diantar oleh para orangtuanya. Raut wajah penuh kebahagiaan tampak menghiasi para siswa tersebut.
Setelah turun dari kendaraan, para siswa itu harus menjalani serangkaian pemeriksaan sebagai syarat protokol kesehatan. Seperti pengecekan suhu dan mencuci tangan dengan sabun. Bahkan, jalur untuk masuk ke ruang kelas dibuat terpisah, untuk menghindari terjadinya kerumunan.
Jam pelajaran pada hari pertama sekolah tatap muka itu tetap digelar seperti hari biasanya sebelum pandemi, yakni pukul 07.00 WIB. Satu meja diisi hanya satu siswa, yang dilengkapi dengan pembatas dari mika bening. Mereka wajib memakai masker dan hand sanitizer.
Salah satu siswa kelas VI yang bernama Agnes, mengaku senang bisa kembali masuk sekolah setelah sekian lama mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh.
“Ya suka biasa masuk sekolah lagi,” kata dia sumringah, saat ditemui di SD Warga Solo, Kamis, 2 September 2021.
Menurut Agnes, belajar secara tatap muka di sekolah lebih menyenangkan daripada di rumah. Ia beralasan bahwa materi pelajaran akan lebih mudah dicerna saat mendapatkan penjelasan langsung dari guru di kelas.
“Kalau di rumah itu kurang jelas gitu tapi kalau di kelas lebih jelas penjelasan materi pelajarannya dan bisa bertemu dengan teman-teman,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SD Warga Solo, Tri Agus Suryanto mengatakan, kegiatan sekolah tatap muka yang digelar pada hari ini merupakan lanjutan dari dari kegiatan pembelajaran tatap muka fase pertama yang dulu pada bulan April. Hanya saja kegiatan itu dihentikan lantaran terjadinya kenaikan kasus COVID-19 di Solo.
“Jadi kegiatan tatap muka yang dulu ditunda terlebih dahulu dan dimulai lagi hari ini. Ini tinggal melanjutkan saja dan pihak sekolah sudah siap untuk menggelar pembelajaran tatap muka,” kata dia.
Untuk kegiatan pembelajaran tatap muka pada fase pertama ini hanya diikuti kelas VI. Meski demikian tidak semua siswa hadir di kelas, karena berdasarkan standar operasional prosedur bahwa kegiatan pembelajaran tatap muka hanya diperbolehkan sebanyak 50 persen dari jumlah murid.
“Untuk kelas VI ini dibagi ke dalam tiga kelas. Dari jumlah 76 siswa yang separuhnya masuk sekolah tatap muka sedangkan sisanya mengikuti PJJ (pembelajaran jarak jauh) dari rumah dengan fasilitas google meet,” jelasnya.
Menurut dia, nantinya para siswa tersebut akan mengikuti sekolah tatap muka secara bergiliran, dengan yang mengikuti pembelajaran jarak jauh dari rumah.
“Nanti akan digilir setiap harinya, hari ini yang masuk besok ikut PJJ dari rumah terus yang sekarang PJJ besok gantian PTM,” kata dia.
Pihak sekolah, lanjut Tri, selama pembelajaran tatap muka secara terbatas jam pelajaran hanya berlangsung selama dua jam mulai dari pukul 07.00 hingga 09.00 WIB. Tak hanya itu para siswa juga diminta membawa masker cadangan serta hand sanitizer.
“Ini tidak ada istirahat jadi masuk kelas dua jam terus nanti langsung pulang. Anak-anak juga membawa masker cadangan untuk jaga-jaga dan sanitizer biar tidak saling meminjam,” kata dia.
Selain itu, menurut dia, siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka juga harus ada persetujuan dari orangtua. Pasalnya, untuk mengikuti kegiatan sekolah tatap muka para siswa harus diantar orangtuanya saat berangkat sekolah dan tidak diperbolehkan naik angkutan umum.
“Harus ada surat izin persetujuan orangtua dan wajib diantar,” ucapnya.
Seperti diketahui pelaksanaan pembelajaran tatap muka di Solo digelar menyusul turunya level PPKM dari level 4 menjadi kini level 3.