Satgas: Jika Ada yang Terinfeksi COVID-19, PTM Bisa Dihentikan 3 Hari

Kegiatan sekolah tatap muka. (ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/ Fajar Sodik.

VIVA – Proses Pembelajaran Tatap Muka bisa diberhentikan oleh pemerintah selama tiga hari jika dalam pelaksanaannya ditemukan siswa terinfeksi COVID-19. Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan pemberhentian selama tiga hari proses PTM tersebut terpaksa dilakukan untuk memutus penyebaran COVID-19 dalam lingkungan sekolah.

"Jika nanti ditemukan ada siswa yang terinfeksi COVID-19, kegiatan PTM di sekolah tersebut akan dihentikan selama tiga hari," kata Wiku Adisasmito saat menyampaikan keterangan pers secara virtual dari kanal YouTube BNPB di Jakarta, Selasa 31 Agustus 2021.

Wiku mengatakan hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas peserta didik memiliki kesadaran dan kemauan untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi COVID-19 nasional. Wiku menjelaskan Vaksinasi bagi peserta didik maupun tenaga pendidik, merupakan upaya pemerintah untuk memastikan perlindungan maksimal dalam menjalankan kegiatan pembelajaran tatap muka yang saat ini sedang di canangkan.

Wiku mengatakan hingga Selasa siang ini, sebanyak 1,9 juta pendidik dan 1,7 juta anak usia 12 sampai 17 tahun yang tergolong usia pelajar, sudah divaksin secara penuh. "Pemerintah memastikan bahwa vaksin yang digunakan aman efektif dan juga minim efek samping," ujarnya.

Wiku mengatakan pembelajaran tatap muka terbatas sudah diselenggarakan di beberapa daerah yang sudah berada di level 1 sampai dengan 3, seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Secara umum penyelenggaraan PTM terbatas sudah berjalan dengan baik dan ditemukan beberapa catatan terkait protokol kesehatan yang nantinya terus diperbaiki, baik meliputi random testing, rekapitulasi laporan kasus COVID-19, maupun cakupan vaksinasi di satuan pendidikan," ujarnya.

Bagi daerah yang telah berhasil menurunkan level pandemi Pemerintah mempersilahkan untuk menyesuaikan pengaturan pembatasan kegiatan sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

"Agar PTM terbatas ini dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan sinergi yang kuat antara pemerintah, pihak sekolah dan orang tua murid, sehingga aktivitas siswa di sekolah dapat terpantau dengan baik dan dapat mencegah potensi penularan COVID-19," ujarnya.

China Diserang Virus Baru HMPV yang Menyebar Cepat, Bakal Sama Seperti COVID-19?