Petugas Gabungan Bubarkan Perkenalan Siswa Baru di Medan

Satgas COVID-19 Bubarkan Perkenalan Siswa Baru di SMA Swasta Dharmawangsa Medan
Sumber :
  • VIVA/ Putra Nasution

VIVA – Kegiatan perkenalan lingkungan sekolah bagi siswa-siswi baru, di sekolah SMA Swasta Dharmawangsa di Jalan KL Yos Sudarso, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan dibubarkan oleh tim Satgas COVID-19 Kecamatan Medan Barat, Kamis siang, 26 Agustus 2021.

Fakta-fakta Doni Monardo Pernah Jadi Ketua Satgas COVID-19

Dari pantauan wartawan di sekolah tersebut, terlihat siswa-siswa baru atau kelas X mengukuti kegiatan dengan tanpa menggunakan seragam sekolah. Kegiatan itu berlangsung di lantai III gedung sekolah SMA Swasta Dharmawangsa.

Petugas gabungan COVID-19 beranjak naik ke ruang kelas, tempat berlangsungnya kegiatan tersebut. Petugas mengingatkan pihak sekolah dan guru, untuk segera memulangkan para siswa ke rumah masing-masing.

Penerapan Zonasi PPDB Sekolah Dinilai Belum Efektif

Kegiatan ini dinilai melanggar surat edaran Wali Kota Medan terkait penerapan PPKM, dimana aturannya adalah meniadakan aktivitas belajar mengajar secara tatap muka.

Kepala Satgas COVID-19 Kecamatan Medan Barat, Arif F Lubis menjelaskan pembubaran aktivitas sekolah itu, berdasarkan laporan masyarakat. Kemudian, ditindak lanjuti untuk mencegah penyebaran virus Corona di sekolah tersebut.

Refleksi Program Sekolah Menengah Kejuruan Sebagai Pusat Unggulan

"Kita dapat laporan masyakarat tadi bahwa ada giat sekolah tatap muka di sekolah Dharmawangsa. Kita lalu berkoordinasi dengan satgas Kota, Satpol PP untuk datang bersama sama melakukan razia di lokasi tersebut," sebut Arif kepada wartawan.

Arif yang merupakan Camat Medan Barat menjelaskan, pihaknya juga memberikan teguran kepada pihak sekolah. Karena, selain SMA, di sekolah ini terdapat universitas yakni Universitas Dharmawangsa.

"Jadi tadi kita sudah meminta bapak rektor untuk membubarkan siswa yang belajar tatap muka dan beliau menyampaikan akan patuh terhadap surat edaran tersebut. Nanti kita pantau lagi untuk tindak lanjutnya," tutur Arif.

Arif tidak membantah, masih ada beberapa yang melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah. Untuk mengelabuhi petugas, para siswa saat di sekolah menggunakan pakaian biasa, bukan seragam sekolah.

"Memang masih ada yang kucing-kucingan. Di depan tutup, di dalam tatap muka. Ini akan kita awasi terus terutama di lokasi yang dicurigai," tutur Arif.

Sementara itu, Rektor Universitas Dharmawangsa, Dr Zamakhsyari membantah di sekolah tersebut melakukan aktivitas PTM (pembelajaran tatap muka). Melainkan perkenalkan lingkungan sekolah kepada siswa baru atau kelas X.

"Saya selaku pimpinan Universitas pembelajaran secara tatap muka tidak ada. Itu dilakukan sejak Maret 2021. Tadi yang disidak, pengumpulan anak baru SMA. Ini tidak lepas, apa dimohonkan oleh para wali murid. Khususnya, kepala sekolah SMA pembelajaran (secara daring) sudah dilakukan 1 tahun setengah," jelas Zamak.

Zamak mengkritik pemerintah yang dinilai tidak ada solusi untuk proses belajar-mengajar di sekolah di tengah pandemi COVID-19 ini. Karena, potensi anak didik semakin menurun selama pembelajaran secara daring.

"Kita emang ingin secapatnya pandemi cepat berlalu. Tapi, kalau ini semakin berlarut juga merugikan dunia pendidikan," kata Zamak.

Ia menjelaskan kegiatan ini diikuti para siswa-siswa baru sekitar 30 persen dari kapasitas kelas dan menerapkan protokol kesehatan.

"Ini baru beberapa hari saja, ya siswa baru mau tahu lah lingkungan sekolahnya lah. Ini siswa baru, dengan kapasitas 30 persen saja," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya