Nyeri dan Bengkak Payudara Dialami Mahasiswi 2 Jam Setelah Vaksin

Seorang mahasiswi (kiri, setengah berbaring) di Pariaman, Sumatera Barat, dirawat di rumahnya dan ditemani ibunya setelah mengalami pembengkakan payudara setelah disuntik vaksin COVID-19 pada Sabtu, 21 Agustus 2021.
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Seorang mahasiswi asal Desa Bato Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman, Sumatera Barat berinisial AA kini berada dalam pengawasan ketat tenaga kesehatan lantaran mengalami rasa nyeri dan pembengkakan di payudara bagian kanan. Hal itu terjadi usai dia mendapatkan vaksinasi di puskesmas Padusunan Sabtu pekan lalu.

Tips dari IDI Bandung Barat untuk Atasi Mastitis dengan Cepat dan Aman

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Nafizah, AA kini masih mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan. Meski rasa nyeri sudah berkurang namun masih terjadi pembengkakkan. Yang bersangkutan karena itu kembali akan menjalani kontrol di RSUD Rasidin Kota Padang. 

“Yang bersangkutan berada dalam pengawasan kita. Masih konsumsi obat-obatan. Hari senin besok, akan menjalani kontrol di RSUD Rasidin Padang,” kata Nafizah pada Kamis 26 Agustus 2021.

BPOM Targetkan WHO Maturity Level 4 untuk Tingkatkan Kualitas Pengawasan Kesehatan Masyarakat

Nafizah menjelaskan, usai divaksin, AA sempat menjalani observasi selama setengah jam di puskesmas. Pada saat itu ia tidak mengalami kejadian apa pun. Barulah setelah dua jam berada di rumah, ia merasakan nyeri dan pembengkakan di payudara bagian kanan. 

“Kejadian itu dialami yang bersangkutan dua jam setelah berada di rumah. Sempat ke puskesmas lalu dibawa ke RSUD Rasidin. Usai mendapatkan perawatan rasa nyeri berkurang, yang bersangkutan lalu diperbolehkan pulang dan mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan. Nah Senin besok kontrol lagi,” ujar Nafiza.

Kini Hadir Cara Mudah Pantau Kesehatan Anak

Ditambahkan Nafizah, pada Sabtu lalu pihaknya menerima laporan yang menyatakan kejadian yang serupa. Namun hingga kini pihaknya masih melakukan penelusuran alamat yang bersangkutan. Pasalnya pada saat didatangi ke rumah, yang bersangkutan itu tidak lagi tinggal di alamat yang dimaksudkan.

Menurut informasi kata Nafizah, yang bersangkutan berprofesi sebagai guru juga pernah mengalami pembengkakan payudara usai menerima suntikan vaksin sebelum melakukan perjalanan umrah. Dia kemudian menjalani operasi pengangkatan benjolan tersebut.

“Selain AA ini, juga ada seorang guru yang mengalami kejadian serupa pada sabtu kemarin. Cuma, kita belum tahu alamat tinggalnya. Masih ditelusuri. Keterangan sementara ia juga sebelumnya mengalami hal serupa. Sepuluh tahun lalu, suntik vaksin waktu mau umrah. Sempat dioperasi. Sekarang masih kita telusuri,” kata dia.

Ilustrasi kasus demam berdarah dengue (DBD)

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Menurut studi yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine, vaksin DBD dapat mencegah infeksi demam berdarah hingga 80,2 persen.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024