Bantuan Sosial Tunai untuk 169.450 Keluarga di Jateng Cair

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberi bantuan bagi masyarakat terdampak PPKM.
Sumber :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno (Semarang)

VIVA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara simbolik membagikan dana bantuan sosial tunai (BST) kepada 169.450 warga yang berhak. Penyerahan dilakukan di Kantor Pos Besar, Jalan Pemuda Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 24 Agustus 2021.

DPR Minta Kapolda Jateng Usut Kasus Perbudakan Seksual Anak di Surakarta yang Terkatung-katung Sejak 2017

Menurut Kepala Dinas Sosial Jawa Tengah, Harso Susilo, bantuan dari Pemprov Jateng cair lebih lama. Alasannya, pihaknya harus memastikan data terlebih dulu agar tidak ada penerima ganda.

"Kita hati-hati sekali sampai sekarang. Ada 169.450 kepala keluarga se Jawa Tengah, per kepala keluarga Rp200 ribu, kami rencanakan selama dua bulan. Jadi pertama ini Agustus, tahap kedua September dan penyalurannya kami melalui PT POS," ujarnya.

9,1 Juta Pemudik Diprediksi Masuk Jateng saat Libur Natal dan Tahun Baru

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap bantuan ini bisa sedikit membantu kebutuhan masyarakat yang terdampak pandemi.

Terkait data warga penerima bantuan, ia berharap bantuan tidak tumpang tindih dengan bantuan lainnya dan bisa meng-cover yang belum terdata.

Kepala BMKG Sebut Eskalasi Cuaca Ekstrem di Jateng Menguat, Waspada Potensi Bencana!

"Hari ini kita cairkan bantuannya itu agar masyarakat yang terdampak ini bisa sedikit lah membantu kebutuhan mereka. Data-data calon penerima manfaat, kita bisa konsolidasikan, insya Allah semua dapat bantuan dengan model gotong royong," katanya.

Para penerima bantuan yang datang ke Kantor Pos Besar diatur sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kerumunan. Mereka menempati kursi-kursi yang diberi jarak.

Menurut Eny Farida, penerima manfaat, bantuan tersebut sangat berguna untuk kebutuhan sehari-hari dan membayar sekolah.

"Alhamdulillah tadi dapat 200 ribu, ditambahi lagi 200 ribu sama Pak Gub," kata Eny setelah menerima bantuan.

Penerima lainnya, yakni Aziz yang bekerja sebagai tukang potong ayam berharap kondisi kembali normal sehingga bisa berusaha maksimal.

"Ini untuk beli susu anak. Harapane ya  ben bdang bar wae coronane," kata Aziz dengan logat Jawa yang kental.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya