Survei Fixpoll: Elektabilitas La Nyalla Ungguli Muhaimin Iskandar
- Istimewa.
VIVA – Hasil survei terbaru dari lembaga survei Fixpoll menyebutkan bahwa nama Ketua DPD AA La Nyalla Mahmud Mattalitti masuk dalam 10 besar. Nama La Nyalla masuk sebagai salah satu bakal calon Presiden yang akan dipilih rakyat pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia, Muhammad Anas RA mengatakan, salah satu alasan sehingga La Nyalla masuk 10 besar karena dia menjadi pemimpin salah satu lembaga tinggi negara.
"Pak La Nyalla adalah Ketua DPD sehingga menjadikannya salah satu tokoh politik yang diperhitungkan," kata Anas pada Selasa 24 Agustus 2021
Untuk Pilpres 2024, Anas merekam ada 10 tokoh politik nasional yang berpeluang bertarung pada kontestasi demokrasi lima tahunan tersebut. Dalam survei tersebut, La Nyalla memperoleh suara responden sebesar 0,9 persen yang melampaui elektabilitas Muhaimin Iskandar yang memperoleh responden hanya 0,3 persen dan Salim Segaf Al-Jufri yang memperoleh suara 0,1 persen.
"Di posisi pertama ada nama Prabowo Subianto (24,5 persen), Ganjar Pranowo (17,7 persen), Anies Baswedan (14,2 persen), Ridwan Kamil (7,2 persen), Puan Maharani (4,2 persen), Gatot Nurmantyo (2,3 persen) dan Airlangga Hartarto (2,1 persen)," ujar Anas.
Dari hasil survei itu nama LaNyalla lebih populer ketimbang ketua umum-ketua umum partai politik seperti Tommy Soeharto (Partai Berkarya) yang memperoleh suara 0,1 persen, Yusuf Solihin (Partai PKPI) dengan perolehan 0,1 persen, Oesman Sapta Oedang (Partai Hanura) dengan perolehan 0,0 persen, begitu juga dengan Anies Matta (Partai Gelora) dengan perolehan 0,0 persen dan Ahmad Ridha Sabana (Partai Garuda) dengan perolehan 0,0 persen.
Tingkat Popularitas LaNyalla cukup tinggi dengan perolehan suara 29,1 persen melampaui Cholil Yaqut Qaumas (22,0 persen), Salim Segaf Al-Jufri (16,4 persen), Akhmad Saikhu (16,3 persen), Ahmad Syahroni (14,9 persen) dan Viktor Laiskodat (10,4 persen).
Bahkan dari pertanyaan yang diajukan jika pemilu digelar saat ini dan siapa yang akan dipilih, La Nyalla tetap berada di 10 besar tokoh yang akan dipilih masyarakat dengan perolehan 0,8 persen menggeser Erick Tohir (0,7 persen), Airlangga Hartarto (0,5 persen), Viktor Laiskodat (0,5 persen), Cholil Yaqut Qaumas (0,3 persen), Muhaimin Iskandar (0,3 persen), Ahmad Syahroni (0,2 persen), Akhmad Syaikhu (0,2 persen), Bambang Soesatyo (0,2 persen), Muhammad Tito Karnavian (0,2 persen) dan Salim Segaf Al-Jufri (0,2 persen).
"Alasan masyarakat memilih tokoh tersebut karena cerdas atau pintar, sudah berpengalaman, sopan, santun, berwibawa, peduli terhadap rakyat, dermawan, dekat dengan tokoh agama dan sejumlah alasan lainnya," ujar Anas.
Menurut Anas, pada pemilihan DPD 2019, mantan Ketua Umum PSSI ini masuk dalam 5 besar peraih terbesar di Pemilu 2019 lalu. Ketua Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur ini meraih suara 2.267.058 suara dan berada di urutan keempat di Indonesia.
"Sehingga, sangat masuk akal jika La Nyalla masuk dalam tokoh yang masuk dalam calon presiden 2024 mendatang," katanya.
Survei ini dilakukan pada 16-27 Juli 2021, dengan metode tatap muka langsung dengan disiplin protokol kesehatan yang sangat ketat. Survei diambil dengan responden yang telah memiliki hak pilih dengan sampel 1.240 responden. Dengan toleransi kesalahan 2,5 persen. Survei ini diyakini Anas memiliki tingkat kepercayaan 95 persen.