Sutiaji Lapor Jokowi, Mayoritas Pasien COVID di Kota Malang Pendatang
- VIVA.co.id/ Lucky Aditya.
VIVA – Wali Kota Malang, Sutiaji melaporkan sejumlah upaya penanganan dan kendala selama pandemi COVID-19. Dia berkesempatan berdialog langsung dengan Presiden Joko Widodo saat pengarahan penanganan COVID-19 dan upaya percepatan vaksinasi di wilayah Provinsi Jawa Timur di Pendopo Ronggo Djoemeno, Kabupaten Madiun, Kamis, 19 Agustus 2021 kemarin.Â
Sutiaji meminta dukungan dan restu ke Jokowi untuk peningkatan Bed Occupancy Rate (BOR) tempat isolasi terpusat, rumah sakit rujukan dan rumah sakit lapangan di wilayahnya. Lalu, Sutiaji meminta dukungan percepatan vaksinasi bagi mahasiswa, karena daerah ini berstatus Kota Pendidikan di Jatim.Â
"Bapak Presiden Jokowi telah menyetujui dan memberikan arahan. Terkait upaya kami untuk peningkatan BOR dan percepatan vaksinasi bagi mahasiswa di Kota Malang," kata Sutiaji, Jumat, 20 Agustus 2021.
Sutiaji mengungkapkan, bahwa mayoritas pasien COVID-19 di Kota Malang adalah pendatang. Dari jumlah 1.179 tempat tidur pasien COVID-19 asli warga Kota Malang hanya 31 persen atau 371 tempat tidur saja.Â
Dari fakta itu, ia ingin meningkatkan ketersediaan BOR agar pasien COVID-19 semakin banyak yang tertangani. Tujuannya untuk meningkatkan kesembuhan pasien di Kota Malang.Â
"Saat ini jumlah pasien luar kota lebih banyak dari jumlah pasien warga Kota Malang. Berdasarkan data yang ada dari jumlah tempat tidur 1.179, warga Kota Malang hanya menempati 371 tempat tidur artinya hanya 31 persen dari jumlah tempat tidur yang ada di Kota Malang," ujar Sutiaji.Â
Dengan banyaknya para pendatang dan mahasiswa dari luar daerah Pemkot Malang ingin melakukan percepatan vaksinasi. Mereka ingin pasokan vaksin untuk Kota Malang dipercepat.Â
Menurut dia, setelah memberi restu, Jokowi menginstruksikan agar segera dituntaskan vaksinasi bagi mahasiswa.Â
"Jika di awal september nanti, 75 persen warga Kota Malang telah menerima vaksinasi maka kesempatan mahasiswa untuk dapat melaksanakan pembelajaran secara luring juga dapat terwujud. Tujuannya jelas untuk terus menekan angka penyebaran virus sekaligus meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat Indonesia," tutur Sutiaji.Â