Polisi Bubarkan Pentas Musik HUT RI di Kendal, Kepala Desa Melawan

Polisi bubarkan pentas musik HUT RI di Kendal
Sumber :
  • VIVA/Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Seorang kepala desa di Kendal Jawa Tengah melakukan aksi perlawanan saat pentas musik untuk merayakan HUT RI di desanya dibubarkan polisi. Ia melawan dan bersitegang lewat pengeras suara, sebelum kemudian polisi merampas mic-nya.

Viral Sosok Rista Junianti Wanita Bersuara Merdu Meski Derita Bibir Sumbing, Komentar Tompi Jadi Sorotan

Aksi Kades ini terekam dalam dalam sebuah video yang viral di media sosial. Pentas musik tersebut digelar di Desa Kebonagung Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal, Selasa 17 Agustus 2021 malam.

Nampak seorang yang diduga Kades Kebonagung, Widodo, tak mau mengindahkan apa yang disampaikan petugas satgas gabungan. Bahkan sempat terjadi ketegangan di atas panggung antara kades dengan Kapolsek dan Bhabinkamtibmas setempat.

Ojol Cerita Kerasnya Cari Nafkah, Antar Makanan di Tengah Hujan Deras dan Petir Meskipun Ongkosnya Cuma Rp7.200

"Kalau mau ditutup, ya GBL (lokalisasi) itu juga ditutup," teriak Widodo memprotes.

Viral! Pengemudi Mobil Geplak Pemotor yang Bermesraan, Hotman Paris Siap Pasang Badan

Petugas kemudian meminta kades untuk ke kantor saja agar masalah diselesaikan. Tapi kades coba mengelak dengan alasan ia bukan penanggung jawab acara tersebut.

"Saya bukan penanggung jawab di sini," katanya beralasan.

Saat petugas menanyakan siapa yang penanggungjawabnya, kades tidak bisa menjawab.

Warga yang menonton dan berkerumun tanpa masker bukannya ikut meredam suasana. Mereka malah ikut-ikutan bikin panas dengan menyoraki petugas serta membela kades mereka.

"Pemimpinku kuwi, lurahku kuwi," kata beberapa warga.

Menanggapi kejadian yang viral di medsos tersebut, Kapolres Kendal, AKBP Yuniar Ariefianto menyayangkannya. Menurutnya, petugas sudah benar melakukan penegakan aturan, karena kegiatan tersebut tidak pantas digelar karena masih dalam masa pandemi. Apalagi acara tersebut tidak ada pemberitahuan ke kepolisian.

"Kita bubarkan karena tidak ada pemberitahuan serta tidak menerapkan protokol kesehatan. Kepolisian mengutamakan keselamatan warga, dan rencananya warga akan kita screening dengan swab acak," tegas Yuniar.

Ia menambahkan, pihaknya akan memanggil dan memeriksa siapa-siapa yang bertanggung jawab pada acara tersebut.

"Kita akan tarik kasus ini ke Polres, kita akan lalukan penyelidikan lebih lanjut, namun yang utama sekarang akan kita lakukan operasi kemanusiaan dengan swab kepada warga, karena kita lihat saat acara tersebut warga berkerumun dan memakai masker," jelasnya.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/tvOne Jawa Tengah

Baca juga: Hutama Karya Klarifikasi soal Ricky Harun Komisaris HK Metals Utama

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya