Tarif Tes PCR Turun, Wagub Sumsel: Sebaiknya Digratiskan

Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Mawardi Yahya
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sadam Maulana

VIVA – Pemerintah Pusat mengeluarkan instruksi agar harga tes polymerase chain reaction atau PCR diturunkan. Harga biaya tes PCR turun menjadi Rp495.000 untuk pulau Jawa dan Bali. Sementara, daerah lain mencapai Rp525.000, dengan waktu maksimal hasilnya dapat keluar 1x24 jam.

Kasus Pneumonia Mycoplasma Ada di DKI Jakarta, Seperti Apa Kondisi Pasien?

Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Mawardi Yahya mengatakan, jika sebaiknya tes PCR ini bisa digratiskan atau tanpa biaya. "Harapan kita malah sebaiknya digratiskan saja," kata Mawardi, Rabu, 18 Agustus 2021.

Namun, menurut dia, turunnya harga PCR berbayar juga dinilai baik dan tidak memberatkan masyarakat. "Saya rasa tidak salah (aturan PCR mahal) bagi mereka yang mampu. Bagi yang tidak mampu, ada program dari pemerintah secara langsung," ujarnya.

Pneumonia Mycoplasma Terdeteksi di Jakarta, Dinkes Masih Kumpulkan Data

Pun, Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Lesty Nuraini menambahkan, belum lama ini sudah keluar edaran dari Kementerian Kesehatan mengenai aturan biaya tes PCR. Edaran ini sudah ditujukan kepada Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/kota, Laboratorium, Rumah Sakit dan seluruh Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi).

"Jadi, tarif PCR untuk di luar Pulau Jawa Bali adalah sebesar Rp525.000, dan edaran ini agar diikuti serta harus diterapkan. Semua pihak menyesuaikan segera. Kalau harga PCR di atas itu, tentu akan ada sanksi," tuturnya.

Bagaimana Cara Kerja Tes DNA?

Lesty mengatakan, pihaknya tidak mengeluarkan edaran khusus. Sebab, edaran cukup dilakukan satu pintu dari Kementerian Kesehatan.

"Kita harapkan semua tes hasilnya bisa didapat maksimal 24 jam, namun tidak semua daerah di memiliki laboratorium tes sampel tersebut. Di Sumatera Selatan, contohnya Musi Rawas Utara, belum ada laboratorium. Jadi, kita harus perhitungkan (keterlambatan hasil tes keluar)," ujarnya.
 

Cacar monyet/Monkeypox.

Menkes: Ada 88 Kasus Mpox di Indonesia, Tapi Sudah Sembuh 100 Persen

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap kasus cacar monyet atau Mpox tercatat 88 kasus. Angka tersebut merupakan angka kumulatif sejak 2022 lalu hingga saat ini.

img_title
VIVA.co.id
27 Agustus 2024