Waspada, Gelombang Tinggi Diprediksi Terjadi di Pantai Selatan Cianjur

Pantai selatan Cianjur
Sumber :
  • tvOne/Deni Hendra

VIVA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, menyebut pantai di Cianjur Selatan saat ini berstatus waspada. Warga dan nelayan pun diimbau untuk tetap waspada, sebab gelombang tinggi diprediksi akan terjadi hingga sepekan ke depan. 

BPBD Catat Becana Alam di Sumut Tewaskan 31 Orang

Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Irfan Sopyan, mengatakan semula cuaca buruk disertai gelombang tinggi terjadi hingga 15 Agustus, namun nyatanya hingga saat ini gelombang tinggi masih terus terjadi. 

"Pantai selatan saat ini berstatus waspada dan diprediksi gelombang tinggi di pantai selatan terjadi hingga sepekan ke depan," ujarnya, Selasa 17 Agustus 2021. 

BPBD Imbau Warga DKI Jakarta yang Tinggal di Tepi Sungai Waspada Banjir

Menurut Irfan, pihaknya juga memperpanjang status waspada hingga sepekan ke depan sebab gelombang tinggi dikhawatirkan kembali menimbulkan abrasi seperti yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.

"Makanya kita minta warga dan pedagang yang di pesisir pantai untuk waspada. Kami juga siagakan relawan untuk memantau kondisi ombak, sehingga jika terjadi abrasi warga yang terancam bisa segera evakuasi," katanya. 

H-1 Pencoblosan Pilkada, 794 Rumah di Medan Terendam Banjir

Selain itu, Irfan mengimbau agar masyarakat terutama anak-anak tidak berenang. Pasalnya beberapa hari lalu sejumlah santri terseret dan satu diantaranya ditemukan dalam kondisi meninggal. 

"Jangan dulu berenang di pantai, apalagi terlalu ke tengah. Dikhawatirkan kejadian kemarin terulang lagi dan mengakibatkan korban jiwa," tuturnya. 

Di sisi lain, Kepala Unit Pelayanan Tekhnis Dinas (UPTD) Balai Perikanan Cidaun Kabupaten Cianjur Eli Muslihat, mengatakan, selama terjadi cuaca buruk dan gelombang tinggi, nelayan di Jayanti diimbau untuk tidak melaut.

"Untuk saat ini total semua nelayan tidak melaut, terlebih setelah terjadi gelombang tinggi. Kami juga terus imbau agar tetap waspada, jangan melaut sebab khawatir perahu terbalik dan nelayan tenggelam," ujarnya. 

Laporan: Deni Hendra/tvOne Cianjur

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya