Puan Pakai Busana Adat Bundo Kanduang, Masyarakat Minang Bangga

Ketua DPR RI Puan Maharani Berbaju Adat Minang di HUT RI di Istana Merdeka
Sumber :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden

VIVA - Ketua DPR Puan Maharani memakai busana Bundo Kanduang saat menghadiri upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan HUT ke-76 RI, di Istana Merdeka, Selasa, 17 Agustus 2021. Dalam acara itu, cucu proklamator Bung Karno tersebut didaulat membacakan teks proklamasi.

Ini Permintaan Puan ke Pemerintah Jelang Nataru 2025

Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, menilai Puan terlihat anggun saat mengenakan busana tradisional Bundo Kanduang, asal Lintau, Tanah Datar, Sumatera Barat, tersebut.

Dia pun menyatakan kebanggaannya atas pilihan Puan mengenakan baju adat khas Minang itu. Apalagi Minangkabau mengenal garis keturunan perempuan (matriarkat), di mana nenek Puan dari ayahnya, Taufiq Kiemas, merupakan wanita asli Tanah Datar, Sumbar.

Puan Sebut Kenaikan PPN 12 Persen Amanat UU Tapi Harus Cermat

“Kami pikir ini adalah pilihan beliau sendiri mengenakan baju Minangkabau. Tentunya kami bangga ya, karena Minangkabau kan matriarkat, turunan dari wanita ya. Karena ibunya Pak Taufiq Kiemas adalah orang Minang, artinya memang Ibu Puan adalah keturunan Minangkabau,” kata Audy lewat pesan suara.

Baca juga: Bacakan Teks Proklamasi, Puan Maharani Pakai Baju Adat Minang

Kala Prabowo Merasa Nyaman Ada Puan di HUT ke-60 Golkar

Audy pun meyakini masyarakat Minang juga merasakan kebanggaan yang sama karena pakaian adatnya dikenakan tokoh nasional di momen acara besar kenegaraan.

“Jadi kami melihatnya juga bangga sebagai masyarakat Minangkabau. Bahwasanya masyarakat Sumatera Barat melihat Ketua DPR RI mengenakan pakaian Minangkau dalam upacara yang sangat besar, upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia,” kata Audy lagi.

Pada upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan di Istana Merdeka, Puan memakai busana Bundo Kanduang bernuansa krem, merah dan emas. Busana adat yang biasa disebut juga dengan Limpapeh Rumah Nan Gadang itu merupakan busana yang biasa dipakai oleh wanita Minang di Minangkabau, Sumatera Barat.

Biasanya, pakaian adat ini dipakai oleh seorang wanita yang telah dewasa atau yang telah menikah. Busana Bundo Kanduang dilengkapi dengan Tingkuluak Balenggek, penutup kepala yang berasal dari Lintau, Tanah Datar.

Oleh wanita Minang, busana Bundo Kanduang biasa dipakai pada acara adat seperti pernikahan, pengangkatan datuak, dan lainnya. Makna busana ini merupakan simbol dari pentingnya peran seorang ibu dalam sebuah keluarga.

“Negeri yang merdeka ini tidak hanya harus berdaulat secara politik dan berdikari secara ekonomi, tetapi juga berkepribadian dalam budayanya,” ujar Puan mengutip Trisakti Bung Karno.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya