Presiden Jokowi: Indonesia Terus Perjuangkan Kesetaraan Vaksin
- YouTube Sekretariat Presiden
VIVA – Presiden Joko Widodo berbicara tentang kemungkinan pengembangan vaksin merah putih. Presiden menegaskan, komitmen pemerintah di dalam kemandirian industri obat, alat-alat kesehatan dan vaksin di masa pandemi COVID-19, yang adalah sebuah tantangan yang harus dijawab ketika itu menjadi sebuah kelemahan..
"Pandemi telah mempercepat pengembangan industri farmasi dalam negeri, termasuk pengembangan vaksin merah-putih, dan juga oksigen untuk kesehatan. Ketersediaan dan keterjangkauan," kata Jokowi saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR di Ruang Sidang Paripurna I Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin 16 Agustus 2021.
Sekadar diketahui, vaksin Merah Putih dikembangkan oleh sejumlah lembaga seperti Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan melibatkan perguruan tinggi.
Menyambung pidato Presiden kembali, Jokowi juga berbicara terkait ketersediaan dan keterjangkauan harga obat. Kata Jokowi, pemerintah menjamin hal tersebut.
Ia juga menyatakan, tidak ada toleransi sedikit pun terhadap siapa pun yang mempermainkan misi kemanusiaan dan kebangsaan ini.
Jokowi pula berbicara kesetaraan vaksin di seluruh dunia.
"Selain itu, pemerintah bekerja keras mengerahkan semua sumber daya demi mengamankan pasokan kebutuhan vaksin nasional. Namun, pada saat yang sama, Indonesia juga terus memperjuangkan kesetaraan akses terhadap vaksin untuk semua bangsa. Sebab, perang melawan COVID-19 tidak akan berhasil jika ketidakadilan akses terhadap vaksin masih terjadi," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, pidato Presiden di hadapan anggota parlemen, senator, presiden - wakil presiden terdahulu hingga duta besar negara sahabat, juga menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada tenaga kesehatan. Mereka berada di garis terdepan dalam penanganan pandemi dan layanan kesehatan selama masa pandemi.
"Yang sangat mengharukan dan membanggakan adalah kerja keras dan kerja penuh pengabdian dari para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan yang lain," kata Jokowi.