Ada 1,2 Juta Warga dengan Komorbid di Jateng Belum Divaksin
- tvOne/ Teguh Joko Sutrisno (Semarang)
VIVA – Orang dengan komorbid menjadi perhatian khusus di masa pandemi COVID-19 karena menjadi kelompok rentan. Lantaran itu, kelompok ini menjadi salah satu prioritas vaksinasi.
Berdasarkan data yang ada, di Jawa Tengah terdapat 1,5 juta warga yang punya komorbid. Dari jumlah tersebut, baru 300 ribu warga dengan komorbid yang sudah divaksin COVID-19. Sementara 1,2 juta lainnya belum divaksin. Untuk itu, saat ini mulai dilakukan langkah percepatan vaksinasi bagi warga yang punya komorbid.
Seperti hari ini, ratusan warga di Kota Semarang mengikuti vaksinasi yang memang dibuka khusus untuk lansia dan bagi mereka yang punya komorbid. Vaksinasi digelar di Kecamatan Mijen.
Pelayanan vaksin khusus lansia dan komorbid yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan itu, menurut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, merupakan konsep lama dan sudah ia minta lakukan sejak jauh-jauh hari. Namun baru disampaikan saat bertemu perwakilan BPJS beberapa waktu lalu.
"Konsep ini sudah lama saya minta. Apakah kita tidak punya data masyarakat anggota BPJS yang punya komorbid. Ternyata ada. Maka saya terima kasih begitu dieksekusi kita sekarang punya petanya di seluruh Jawa Tengah, kira-kira ada 1,2 juta warga dengan komorbid yang belum divaksin dari total 1,5 juta masyarakat yang punya komorbid," ujar Ganjar, Jumat, 13 Agustus 2021.
Ia menambahkan apabila sekarang masyarakat dengan komorbid itu bisa dideteksi maka pola vaksinasi bisa lebih diarahkan. Sistem itu juga akan langsung bisa diaplikasikan ke banyak tempat.
"Misal di Kota Semarang hari ini ada tiga titik. Harapannya nanti kita petakan dengan JKN-KIS yang ada di seluruh Jawa Tengah. Nanti kita minta puskesmas terdekat mencari mereka. Begitu kita tahu, kalau bisa kita jemput bola, mereka disuntik lebih dahulu, dengan cara itu harapan kita bisa melindungi mereka yang punya komorbid lebih dulu, kita prioritaskan," katanya.
Hal itu dilakukan lantaran berdasarkan data akibat COVID-19 di Jawa Tengah, rata-rata korbannya adalah masyarakat yang memiliki komorbid diabetes dan hipertensi, sudah tua, dan belum divaksin.
"Kalau kita lihat rata-rata sudah sepuh-sepuh. Maka kalau mereka dibentengi, seandainya suatu ketika mereka terkena minimal lebih kuat," ujarnya.
Laporan Teguh Joko Sutrisno (tvOne/ Semarang, Jateng)