PKS: Tema Lomba Menulis Hari Santri BPIP Aneh dan Tendensius

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera
Sumber :
  • Lilis

VIVA – Lomba penulisan artikel tingkat nasional dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2021 yang diadakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP menjadi sorotan. Sebab dalam lomba tersebut, BPIP mengambil tema yang menimbulkan kontroversi yakni pertama, Hormat Bendera Menurut Islam; Kedua, Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam.

Peringati Hari Santri Nasional, Program Beasiswa dari Sekolah Bahasa Siap Diselenggarakan

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, Mardani Ali Sera, menilai tema lomba tulisan yang dipilih oleh BPIP samgat tendensius dan aneh. Tema tersebut justru dapat membuka luka lama dan dianggap membenturkan Pancasila dengan Islam 

"Aneh temanya dan terkesan tendensius. Jadi buka luka lama saat dikatakan musuh Pancasila itu agama. BPIP mestinya menyatukan bukan buat kontroversi. Ada ide tema lain yang lebih visioner dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional seperti 'Pandangan Santri dalam bahaya Perubahan Iklim'," kata Mardani, Jumat, 13 Agustus 2021.

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

Menurut Mardani, masih banyak tema lain yang dapat diambil oleh BPIP, seperti salah satunya yang berkaitan dengan pemberantasan korupsi dan lain-lain. Adanya hal ini menunjukkan perlu adanya evaluasi total terhadap BPIP.

"Atau “Santri untuk Indonesia bebas korupsi”. Tapi mengubah tema hanya permukaan, paradigma BPIP mestinya menyatukan dan menguatkan peran agama dalam bingkai harmoni. BPIP perlu evaluasi total," ujar Mardani.

Kata Gerindra soal Penghapusan Utang Petani-Nelayan

Senada, politikus Partai Gerindra Fadli Zon juga menyayangkan tema yang diangkat BPIP dalam lomba karya tulis menyambut Hari Santri Nasional. Fadli menyebut tema kontroversi itu sebagai upaya membenturkan Islam dengan nasionalisme.

"Jelas sekali @BPIPRI membenturkan Islam dan nasionalisme dg mengangkat tema hormat bendera n lagu Indonesia Raya. Sy tetap sarankan ubah tema itu. Memecah belah bangsa," kata Fadli dalam akun twitternya, Jumat 13 Agustus 2021

Menurut Fadli, pemilihan dua tema ini menunjukkan BPIP memiliki pemahaman yang dangkal mengenai Islam dan juga ideologi Pancasila. Bahkan tak ragu Fadli menyebut hal ini sebagai Islamophobia aku.

Sebab, menurut Fadli, dari pemilihan tema tersebut membuat islam seolah mempersoalkan lagu kebangsaan dan hormat bendera. Padahal pada kenyataannya tidak seperti itu.

"Tema lomba BPIP ini menunjukkan betapa dangkalnya BPIP memahami Islam dan Pancasila. Ini produk Islamophobia akut dan cenderung menuduh Islam mempermasalahkan hormat bendera dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Segeralah ganti tema agar tdk memecah belah bangsa," ujar Fadli.

Sebelumnya, Poster lomba penulisan artikel tingkat nasional dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2021 yang diinisiasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menuai polemik. Poster lomba yang diunggah di akun resmi @BPIPRI itu pun banjir hujatan warganet.

Yang menjadi sorotan adalah tema artikel yang dilombakan. BPIP mengambil dua tema yang bisa dipilih peserta. Pertama, Hormat Bendera Menurut Islam; Kedua, Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam

Dalam poster tersebut, BPIP mensyaratkan peserta adalah masyarakat umum warga negara Indonesia (WNI), karyanya belum pernah dipublikasikan dan bukan menjiplak atau plagiat maupun pelanggaran hak cipta. Batas akhir pengumpulan artikel 5 Oktober 2021.

Anggota MPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Ida Fauziyah melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan “Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika” bersama pengurus Perempuan Bangsa seluruh Indonesia di Jakarta, Sabtu, 30 November 2024.

Anggota MPR Ida Fauziyah Ajak Masyarakat Amalkan Nilai-nilai Luhur 4 Pilar Kebangsaan

Anggota MPR Fraksi PKB Ida Fauziyah melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan “Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika” bersama pengurus Perempuan Bangsa.

img_title
VIVA.co.id
30 November 2024