Luhut: Anak dan Cucu Saya Kena COVID-19, Jangan Malu Bukan Aib

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan di Malang.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan meminta masyarakat tidak usah malu jika terpapar COVID-19. Dia menceritakan, bahwa anak, cucu dan menantunya juga terpapar COVID-19. 

Untuk itu, Luhut meminta isolasi terpusat (isoter) harus dilakukan demi menghindari terjadinya klaster keluarga. 

"Saya mau cerita, jadi anak, cucu saya mantu saya itu semua kena COVID. Jadi tidak perlu malu, ini bukan aib. Saya mau cerita penyakit ini bisa kita kurangi dan atasi kalau kita tidak kumpul di keluarga yang tidak kena. Jadi isoter ini sangat penting," kata Luhut, di Malang, Jumat, 13 Agustus 2021. 

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 13 Agustus 2021: Global dan Antam Stagnan

Luhut meminta Pemerintah Daerah di Malang Raya, Pemkot Malang, Pemkab Malang dan Pemkot Batu untuk tidak menutup-nutupi angka penyebaran COVID-19. Menurutnya, jika angka COVID-19 dibuka lalu penanganannya dilakukan dengan benar maka angka penularan mampu ditekan. 

"Jangan ada angka-angka yang ditutup-tutupin biar aja dibuka. Kalau di tutup-tutupin itu yang salah. Kalau kita buka dan kita tangani dengan benar, pasti turun (angka COVID-19)," ujar Luhut. 

Salah satu kunci menekan angka penyebaran COVID-19 adalah menyiapkan isolasi terpusat. Warga yang terkonfirmasi positif dikumpulkan di satu tempat agar penanganannya jelas. Sebab, di isoter tersedia peralatan medis dan dokter khusus pelayanan COVID-19. 

"Isoter ini kan ada dokternya ada perawatnya ada obatnya pengecekannya ada semua dan tidak menulari ke keluarga kita. Karena kalau kita tidak hati-hati varian delta ini sangat berbahaya, tidak menyerang pernafasan, kita tidak tiba-tiba saturasi oksigen kita di bawah 80. Kalau itu terjadi sudah sulit ditolong. Sehingga angka kematian tinggi. Saya mohon tolong sampaikan kalau ada keluarganya kena, tidak perlu malu," tutur Luhut. 

Dilantik Jadi Penasihat Khusus Prabowo, Segini Gaji yang Didapat Luhut hingga Terawan

Luhut mengatakan, pasien COVID-19 yang meninggal dunia mayoritas belum divaksin. Dia mengklaim pasien yang sudah divaksin memiliki peluang besar untuk sembuh karena gejalanya ringan. Luhut menggaransi dana untuk penanganan COVID-19 telah disiapkan pemerintah pusat. 

"Jadi kuncinya itu isoter, orang yang meninggal dunia itu rata-rata orang yang tidak divaksin. Jadi kalau dia divaksin kena dia ringan, tidak parah. Jadi anjurkan semua vaksin. Saya titip galakkan program itu (isoter). Dan Pemda kita siapkan semua karena dananya ada," kata Luhut.

Deretan Penasihat Khusus Prabowo, Ada Luhut, Dudung, hingga Terawan
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad

DPR Kaji Penundaan Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Wakil Ketua (Waka) DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pihaknya masih memantau perkembangan rencana pemerintahan yang ingin menaikkan PPN jadi 12 persen pada 2025.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024