Bikin Lomba Karya Tulis Hormat Bendera dalam Islam, BPIP Tuai Kritik
- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.
VIVA – Poster lomba penulisan artikel tingkat nasional dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2021 yang diinisiasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menuai polemik. Poster lomba yang diunggah di akun resmi @BPIPRI itu pun banjir hujatan warganet.
Dalam poster tersebut, BPIP mensyaratkan peserta adalah masyarakat umum warga negara Indonesia (WNI), karyanya belum pernah dipublikasikan dan bukan menjiplak atau plagiat maupun pelanggaran hak cipta. Batas akhir pengumpulan artikel 5 Oktober 2021.
BPIP menyediakan hadiah jutaan rupiah bagi artikel yang terpilih, dan nantinya akan dibukukan.
Yang menjadi sorotan adalah tema artikel yang dilombakan. BPIP mengambil dua tema yang bisa dipilih peserta. Pertama, Hormat Bendera Menurut Islam; Kedua, Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam.
Postingan lomba karya tulis BPIP itu pun jadi sasaran netizen. Warganet mempertanyakan tema yang dipilih BPIP karena bermasalah, memelihara potensi konflik, seolah membenturkan Pancasila dengan Islam.
"Kenapa mencari tema yg seakan 'membenturkan' Pancasila dg Islam? Tdk adakah tema lain yg lebih 'pas'?" tulis akun Haedar
Sementara netizen lainnya juga mengkritik tema yang dilombakan sangat dangkal, penuh sentimen dan tidak milenial. Akun @kakaelal memberikan masukan tema yang dinilainya lebih visioner dan pas bagi para santri milenial
"Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, mungkin ide tema nya bisa diambil dari semangat para santri milenial, seperti;
- Santri untuk Indonesia bebas korupsi
- Pandangan Santri dalam bahaya Perubahan Iklim," tulisnya.
Unggahan tema karya tulis tingkat nasional BPIP menyambut Hari Santri Nasional juga dikritik Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang juga politikus Senayan, Fadli Zon.
Menurut Fadli, pemilihan tema lomba karya tulis BPIP ini menunjukkan dangkalnya BPIP memahami Islam dan Pancasila.
"Tema lomba BPIP ini menunjukkan betapa dangkalnya BPIP memahami Islam dan Pancasila. Ini produk Islamophobia akut dan cenderung menuduh Islam mempermasalahkan hormat bendera dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Segeralah ganti tema agar tdk memecah belah bangsa," tulis Fadli Zon di akun Twitternya