Pesan Gus Baha ke Sekjen Gerindra: Politik Harus Menyenangkan

Sekretaris Jenderal Gerindra dan Ketua Fraksi Gerindra di DPR, Ahmad Muzani
Sumber :
  • Dok. Ahmad Muzani

VIVA – Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani bersilaturahmi ke kediaman Kiai Haji Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha. Tujuan kedatangan Muzani yakni untuk ngaji kepada Kiai yang kata Muzani, begitu dalam penguasaannya terhadap kitab-kitab klasik yang ditulis dari ulama-ulama Nusantara.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Baha berpesan kepada Muzani, bahwa politik merupakan seni mengelola kepercayaan publik, dan menurut Gus Baha, sekarang produk-produk politik lebih baik dibandingkan dengan zaman dulu (kerajaan). 

Jika dulu raja-raja saling berperang untuk mendapatkan kekuasaan, hingga pertumpahan darah tak terelakan, kini itu sudah tak terjadi lagi. 

Gus Baha mengatakan, saat ini politik telah berjalan ke arah yang lebih baik, dan dia memberi contoh seperti lepasnya Timor Timor dari Indonesia yang tidak melalui sebuah peperangan besar, tapi melalui jalan jajak pendapat. Begitu juga juga dengan pemilihan bupati, wali kota dan gubernur melalui sistem pilkada. 

"Kalau kita melihat politik sebagai cara atau seni mengelola kekuasaan dengan cara yang lebih enak, lebih beradab. Jadi cara (politik sekarang) itu sudah membaik, dari yang sebelumnya. Kan enggak kebayang dulu (misalnya) Timur Leste keluar dari Indonesia (mekanismenya) lewat duel (atau perang). Tapi kan (pada akhirnya) lewat politik, lewat jajak pendapat. Begitu juga pemilihan gubernur dan bupati," kata Gus Baha, yang dikutip Kamis 12 Agustus 2021

Dengan begitu, Gus Baha menilai cara berpolitik yang dijalankan saat ini bisa dijalani dengan menyenangkan. Karena menurutnya, politik merupakan suatu hal yang substansial yang berhubungan dengan kemaslahatan umat. 

"Apabila politik tidak dijalankan dengan amanah, maka yang timbul adalah rasa saling menyalahkan dan curiga. Hal itu berimplikasi pada keterpurukan suatu bangsa. Ini penting agar kita tidak menjadi bangsa yang hanya bisa saling menyalahkan," ujarnya

Politik itu, kata Gus Baha, harus kembali ke kemaslahatan publik. "Istilahnya kamu punya kamar seribu, yang  dipakai tidur cuma satu kamar. Kalau punya beras satu ton, yang kamu makan hanya satu liter. Artinya apa, artinya kebutuhannya adalah sama-sama satu piring. Karena kalau proses politik itu tidak dianggap lebih baik atau membaik (sekarang ini), semua orang akan merasa salah terus dan akan saling menyalahkan. Jadi bangsa yang enggak punya ide untuk bikin rumus-rumus (kebijakan yang lebih) baik," ujar Gus Baha. 

Surya Paloh: Singkirkan Praktik Politik Transaksional

Merespons hal itu, Ahmad Muzani yang juga Sekjen Gerindra ini mengatakan, meski tidak mudah Partai Gerindra berkomitmen untuk menjalankan politik yang ideal sesuai pesan Gus Baha. Ia pun mengapresiasi pemikiran Gus Baha sebagai seorang ulama yang memiliki pandangan positif terhadap proses politik yang ada di Indonesia. 

"Pesan Gus sangat baik, itu memberikan pencerahan kepada kita semua. Sehingga dalam berpolitik, orang-orang yang terlibat di dalamnya menekankan pada prinsip bahwa politik adalah seni untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Sehingga prosesnya semua menjadi enjoy. Kami juga ingin menjalani amanat politik dengan enjoy, serius juga amanah, supaya sampai pada tujuan yaitu kemaslahatan rakyat," ujar Muzani. 

Kata Gerindra soal Penghapusan Utang Petani-Nelayan
Bendara PDIP (Ilustrasi)

Elektabilitas PDIP Masih yang Tertinggi di Jawa Tengah, Meski Alami Penurunan

Hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia Pilgub Jawa Tengah 2024 menunjukkan, elektabilitas partai DPRD mayoritas ada di PDIP yang sebesar 30 persen.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024