Bantah Menista Lambang Negara, Begini Penjelasan Rachland Demokrat

Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik
Sumber :
  • Twitter@RachlandNashidik

VIVA – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat, Rachland Nashidik mengaku akun Twitter sudah kembali aktif lagi setelah sempat diretas oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Rachland pun menyampaikan klarifikasi atas tudingan terhadapnya yang diduga menghina lambang negara.

Penjelasan eks Wakil Sekretaris Jenderal DPP Demokrat itu sampaikan melalui dua akun Twitternya. Salah satunya akun @rachlannashidik yang sebelumnya sempat diretas. VIVA sudah mengkonfirmasi dan meminta izin Rachland untuk mengutip cuitannya yang dalam bentuk utasan (thread) tersebut.

“Tanggal 8 Agustus malam diretas dan diambil alih pihak yang belum diketahui. Akun Twitter saya berhasil direbut kembali,” tulis Rachland dikutip dari akun Twitternya pada Kamis, 12 Agustus 2021.

Ia menyadari sempat menjadi sasaran kampanye tuduhan menista lambang negara, karena mengunggah gambar Presiden Joko Widodo atau Jokowi karya Yayak Kencrit, yang sudah beredar di jagat media sosial sejak tahun lalu.

“Usai mengunggah gambar inilah akun Twitter saya diretas dan diambil alih. Fanatikus Jokowi dan pasukan BuzzeRp kompak mendesak polisi agar saya diciduk dan dipidana,” ujarnya.

Bahkan, kata Rachland, mereka menuding peretasan cuma akal-akalan saja untuk menghilangkan bukti bahwa pernah mengunggah gambar yang keren dan ekspresif itu.

“Saya unggah lagi gambar karya Yayak di atas, yang dalam pendapat saya, adalah kritik visual yang tajam, samasekali tak bisa ditafsirkan sebagai ‘pelecehan simbol negara’ atau penghinaan,” jelas dia.

Menurut dia, bukan gambar Yayak melecehkan simbol atau lambang negara. Namun, Pemerintah Jokowi melecehkan hak-hak warga negara atas kesehatan di tengah pandemi yang masih berkelanjutan ini. 

"Kebijakan pemerintah yang harus disorot, dikritik dan diperbaiki, bukan menciduk dan mengirim pengeritik ke balik bui,” katanya.

Geram Marak Penyelundupan, Presiden Prabowo: Kita Tenggelamkan Kapal-kapal Itu

Sebelumnya, Rachland sempat heboh karena akun Twitternya diretas. Sebelum diretas, ia sempat mengunggah foto Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan karya lukisannya di akun Twitter. Kemudian, unggahan foto SBY oleh Rachland mendapat berbagai respon dari netizen.

Pun, kemudian, Rachland mengunggah meme bergambar Presiden Jokowi yang tengah tersenyum pada Sabtu, 7 Agustus 2021. Dalam gambar itu, di bagian kening Jokowi, ada lambang burung Garuda yang tertancap tombak kayu.

Presiden Prabowo: Belum Kita Bekerja, Sudah Mulai Nyinyir

Selain itu, wajah Presiden Jokowi juga dipenuhi tempelan bertuliskan utang luar negeri 6.000T, ratusan ribu hektar hutan rusak, nawacita, omnibus law, hingga impor bahan pangan. “Ini lebih menarik,” tulis akun Rachland dikutip dari Twitter pada Senin, 9 Agustus 2021.

Kemudian, akun Twitter @MurtadhaOne1 merespon unggahan meme Rachland yang dianggap menghina lambang negara.

Kritik Vonis Harvey Moeis, Demokrat Sebut Wajar Ada Stigma RI Surga Koruptor

“Kualitas politisi @PDemokrat serendah ini, mengolok-olok lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan lambang negara. Pidana ini @CCPolri @DivHumas_Polri,” tulis MurtadhaOne1.

Hari ini, sejumlah elemen masyarakat yang terdiri dari buruh, mahasiswa, dan aktivis akan turun ke jalan untuk menggelar aksi besar-besaran di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK)

MK Hapus Presidential Threshold 20 Persen, Said Iqbal: Buruh Pabrik Bisa Calonkan Presiden Tanpa Harus Berkoalisi

MK hapus presidential threshold 20%, kini semua parpol bisa ajukan capres-cawapres tanpa koalisi. Partai Buruh sebut ini kemenangan demokrasi dan kelas pekerja.

img_title
VIVA.co.id
2 Januari 2025