Dekat Jakarta, Gubernur Banten Keluhkan Distribusi Vaksin Lambat

(Ilustrasi) Vaksinasi COVID-19.
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Pemerintah Provinsi Banten, mengaku kekurangan jatah vaksin dari pemerintah pusat. Dari jumlah penduduk lebih dari 12 juta, ada 9 juta warga yang menjadi target vaksinasi. Karena lambatnya distribusi vaksin COVID-19, sehingga baru 1,6 juta warganya yang di vaksin.

10 Cara Cerdas Menghemat Biaya Perawatan Anabul di Rumah

Ini dianggap rancu, mengingat vaksin yang di impor dari berbagai negara, datang melalui bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Kemudian jarak antara Banten dengan Jakarta, pun sangat dekat dan bersebelahan.

"Langkah-langkah vaksinasi harus segera. Jatah vaksin dari (pemerintah) pusat ke kita masih sangat terbatas. Baru 1,6 juta (yang di vaksin), dari penduduk Banten yang mencapai 12 jutaan jiwa dengan target (vaksin) 9 jutaan jiwa," kata Gubernur Banten, Wahidin Halim, melalui rilis resminya, Kamis 12 Agustus 2021.

Kasus KLB Meningkat di Kalangan Anak Sekolah, IDAI Ingatkan Pentingnya Vaksinasi

Jika penyaluran vaksin terlambat, maka proses vaksinasi untuk menciptakan herd immunity yang ditargetkan akhir 2021, menurutnya sulit tercapai. Banyak permasalahan yang nantinya akan timbul, terutama sektor ekonomi. Lantaran banyak sumber pendapatan masyarakat yang terhenti.

Menurut pemerintah sendiri, salah satu upaya terbaik melawan COVID-19 dengan vaksinasi, karena mampu mengurangi resiko berat gejala Corona. Bahkan vaksinasi sudah dijadikan berbagai syarat dalam kehidupan masyarakat saat pandemi ini.

Kasus DBD Melonjak, Ahli: 50 Persen Kematian Usia 5-14 Tahun

"Terlampau lama masyarakat menunggu, ada aktivitas ekonomi yang terhenti, masyarakat sudah mengalami kesulitan ekonomi," terangnya. 

Selain vaksinasi, ketersediaan dan penyaluran obat-obatan hingga bantuan sosial dari pemerintah untuk pasien isolasi mandiri atau isoman, harus rutin diberikan. Seiring turunnya Bed Occupancy Rate (BOR) dan naiknya kesadaran masyarakat untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

Menurut mantan Wali Kota Tangerang dua periode ini, vaksinasi COVID-19 harus dipercepat dengan ketersediaan dan distribusi vaksin yang merata, agar target pemerintah pusat mempercepat terbentuknya herd immunity cepat terwujud.

"Hal yang harus segera kita lakukan hari ini dan besok adalah vaksinasi. Yang kedua adalah dalam hal membantu distribusi obat-obatan terstandar bagi warga yang sedang melakukan isolasi," jelasnya.

Ilustrasi kasus demam berdarah dengue (DBD)

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Menurut studi yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine, vaksin DBD dapat mencegah infeksi demam berdarah hingga 80,2 persen.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024