Golkar: Teknologi Informasi Bukan Keniscayaan tapi Sudah Kebutuhan

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto (tengah) saat pidato kebangsaan.
Sumber :
  • Dok. Golkar

VIVA – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan pentingnya saat ini pemanfaatan teknologi informasi dalam kehidupan. Di tengah pandemi COVID-19, hampir semua sektor mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi.

Golkar Pastikan Kepengurusan Dibawah Ketum Bahlil Lahadalia Sudah Sesuai AD/ART Partai

Terkait itu, Anggota Fraksi Partai Golkar sekaligus Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid mendukung pesan yang disampaikan Airlangga. Dia bilang, pemanfaatan teknologi informasi saat ini sudah jadi kebutuhan sebagian besar masyarakat yang tak bisa dihindarkan. 

Menurutnya, teknologi informasi kini sudah masuk hampir semua aspek kehidupan seperti pendidikan, perbankan, kesehatan, hingga pertanian. Untuk kesehatan, ia mencontohkan tersedianya konsultasi online antara pasien dengan dokter. Pun, bidang pendidikan yang selama pandemi ini sudah akrab dengan sistem pengajaran online.

Golkar Bimbing Ratusan Saksi Demi Amankan Suara RK-Suswono Jelang Pencoblosan

“Kita semua dipaksa untuk mengenal teknologi. Akibat pandemi, saat ini para pendidik dari semua tingkatan mau tidak mau harus belajar teknologi informasi. Saat ini mereka memang masih tertatih-tatih tapi lama kelamaan, hal itu akan menjadi kebiasaan" kata Meutya, dalam keterangannya yang dikutip pada Rabu, 11 Agustus 2021.

Dia merujuk data Kementerian Komunikasi dan Informasi, bahwa pengguna ponsel pintar saat ini mencapai 167 juta orang atau 89 persen dari total penduduk Indonesia. Meutya juga mengatakan, dari angka tersebut tampak terus bertambah jumlah masyarakat yang mengoptimalkan teknologi informasi untuk aktivitas bisnis.

Dharma Sebut Bio Weapon untuk Pandemi Selanjutnya Sudah Disiapkan, Gong Kematian Pengusaha Jakarta

Kemudian, ia juga mengutip hasil riset Google, Temasek, dan Bain & Company bahwa selama pandemi, sektor ekonomi digital Indonesia dinilai tetap kuat karena memiliki pasar besar. Menurutnya, dari data tersebut, secara keseluruhan ditaksir bernilai sebesar 44 miliar dolar AS pada 2020. 

Bahkan, kata dia, merujuk riset tersebut diketahui ekonomi digital Indonesia masih bisa terus tumbuh dua digit yang dipimpin e-commerce dan media online. Dengan data dan kondisi terkini, ia menekankan saat ini teknologi informasi bukan hanya keniscayaan tapi memang sudah menjadi kebutuhan masyarakat.

Maka itu, ia setuju dengan pesan Airlangga bahwa saat ini perlu mendorong makin banyak jumlah tenaga terdidik. Salah satunya di bidang teknologi informasi lewat dunia pendidikan. 

“Hal itu bisa dicapai lewat pendidikan vokasi (kejuruan) maupun jenjang yang lebih tinggi yang akan melahirkan akademisi dan ilmuwan di bidang teknologi informasi. Sebab, teknologi informasi akan makin menentukan kualitas sekaligus kesejahteraan suatu bangsa,” sebut Meutya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan pidato kebangsaan yang digelar Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Selasa, 10 Agustus 2021. Dalam pidatonya, Menteri Koordinator Perekonomian itu salah satunya menyinggung digitalisasi dan penggunaan big data yang jadi bagian dari keniscayaan dalam berbagai aspek kehidupan terutama sektor ekonomi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya