5 Cerita Rakyat yang Melegenda, Inspiratif, dan Menarik

cerita rakyat
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan bahasa. Seiring dengan itu, banyak pula cerita rakyat yang terkenal dan harus dilestarikan. Persebaran cerita rakyat ini bisa melalui mulut ke mulut atau pengarangnya yang bersifat anonim membuat cerita rakyat ini terdengar sedikit berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Selain itu, terdapat banyak manfaat yang bisa didapatkan apabila mengetahui cerita rakyat dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya adalah dapat mengetahui budaya, adat istiadat, dan nama-nama wilayah yang tersebar di sepanjang Indonesia. Sehingga cerita rakyat ini perlu dikenalkan kepada anak-anak sejak dini.

Lalu, apa saja cerita rakyat?

Sangkuriang

Photo :
  • YouTube

Seorang anak muda bernama Sangkuriang tinggal di sebuah desa. Ia sering menuju ke hutan untuk berburu. Suatu saat, ia melihat seekor rusa dan ia menyuruh anjing peliharaannya yang bernama Tumang untuk mengejarnya. Namun, Tumang tidak mau, ia malah diam saja seperti tidak sedang disuruh apa-apa.

Hal ini membuat Sangkuriang marah dan memanah Tumang hingga mati. Kemudian Sangkuriang mengambil hati Tumang untuk diberikan kepada ibunya. Sesampainya di rumah, hati tersebut diberikan kepada ibunya untuk dimasak.

Setelah beberapa saat, Sangkuriang menceritakan bahwa hati tersebut bukan hati rusa. Melainkan hati si Tumang, anjing kesayangannya yang tak lain adalah ayah dari Sangkuriang. Sangkuriang kemudian dipukul dan ia pergi ke kota. Sangkuriang tumbuh besar di kota dan ia memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya di desa.

Ia kemudian bertemu dengan sang ibu, Dayang Sumbi. Sangkuriang tidak menyadari bahwa Dayang Sumbi adalah ibunya sehingga ia langsung melamar dan mengajak wanita tersebut untuk menikah dengannya. Suatu ketika Dayang Sumbi disuruh untuk mengikat ikatan kepala Sangkuriang dan ia mengingat bekas luka yang dulu pernah dilakukan kepada anaknya tersebut.

Ia menyadari bahwa Sangkuriang adalah anaknya sehingga ia memberikan dua syarat sebelum bisa menikahinya. Syarat pertama adalah membendung sungai Citarum dan syarat kedua adalah membuat kapal perahu sebelum tiba waktu fajar. Sangkuriang kemudian meminta bantuan kepada para jin untuk menyelesaikan syarat tersebut.

Singkat cerita Sangkuriang tidak dapat menyelesaikan syarat-syarat tersebut dan pada akhirnya menendang kapal perahu tersebut hingga tertelungkup. Kapal tersebut membentuk sebuah gunung yang kini dinamakan sebagai gunung Tangkuban Perahu di Bandung Barat.

Malin Kundang

Malin Kundang

Photo :
  • YouTube

Hiduplah seorang anak yang Bernama Malin Kundang. Keluarga tersebut serba kekurangan sampai sang ayah merantau ke wilayah lain. Sayangnya, sang ayah tak kunjung pulang sampai Malin dan ibunya ditinggal begitu saja.

Saat sudah menginjak dewasa, Malin kemudian memutuskan untuk pergi merantau. Tapi, saat diperjalanan, kapal yang ditumpanginya diserang oleh bajak laut sehingga ia dan rekan-rekannya terdampar di sebuah desa. Beruntungnya ia terdampar di sebuah desa yang memiliki tanah sangat subur sampai akhirnya Malin sukses dan kaya raya.

Mega Diversity, Fadli Zon Akan Daftarkan Lebih Banyak Warisan Budaya Indonesia ke UNESCO 

Setelah itu, Malin kembali ke tanah kelahirannya. Ibu Malin kemudian melihat ada sebuah kapal terdampar di Pelabuhan. Lalu, ia menghampiri anaknya tersebut. Sayangnya, Malin berpura-pura tidak mengenali ibunya karena malu memiliki ibu yang memakai pakaian kotor dan miskin. Akibatnya, ibu Malin berdoa “Ya Tuhan, apabila ia adalah anakku, kutuklah dia menjadi batu”. Saat itu juga angin kencang berembus sehingga menghancurkan kapal Malin dan perlahan ia menjadi batu sesuai doa ibunya.

Danau Toba

Lewat Program Asik, Andra Soni Pede Tingkatkan Nilai Kebudayaan yang Rendah

Danau Toba

Photo :
  • YouTube

Pada suatu ketika hiduplah seorang petani yang rajin bekerja seorang diri. Kehidupannya berubah setelah ia menemukan seekor ikan ajaib yang kemudian berubah menjadi wanita cantik karena memang ia dikutuk menjadi ikan. Sebagai imbalannya, ia bersedia untuk menikah dengan wanita tersebut asal tidak boleh menceritakan asal usul puterinya dari seekor ikan.

Tradisi dan Identitas, Kopi sebagai Warisan Budaya Indonesia

Apabila ia melanggar, maka akan terjadi bencana dahsyat. Petani tersebut kemudian menyetujui persyaratan tersebut. Setelah menikah, mereka kemudian dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Samosir. Anak tersebut sangat tampan tapi memiliki sifat yang tidak pernah merasa kenyang.

Suatu ketika, ia disuruh oleh ibunya untuk mengantarkan makanan untuk ayahnya yang sedang bekerja di sawah. Tapi, karena sang anak memiliki sifat tidak pernah merasa kenyang, ia kemudian memakan makanan untuk sang ayah tersebut sampai akhirnya ayahnya emosi dan melontarkan kalimat “dasar anak ikan!!!”.

Ketika itu juga sang anak dan istri kemudian menghilang dan muncul bekas kaki yang membentuk sebuah danau. Samosir kemudian berlari dan menyelamatkan diri ke tengah-tengah hingga akhirnya dinamakan sebagai pulau Samosir dan danau tersebut dinamakan sebagai Danau Toba.

Keong Mas

Keong Mas

Photo :
  • YouTube

Mengisahkan tentang seorang putri Kerjaan Daha yang bernama Candra Kirana. Ia ingin dilamar oleh pangeran yang sangat tampan bernama Raden Inu Kertapati. Tapi, ia malah disingkirkan ole saudaranya, Dewi Galuh, karena merasa iri.

Candra Kirana kemudian disihir menjadi Keong Mas oleh seorang penyihir suruhan dari Dewi Galuh. Setelah menjadi keong mas, ia kemudian dipelihara oleh seorang nenek. Kabar ini pun berembus ke telinga Raden Inu Kertapati. Ia kemudian mencari Candra Kirana dan kemudian keduanya pun akhirnya bertemu. Mereka kemudian melangsungkan pernikahan dan hidup Bahagia.

cerita rakyat

Photo :
  • U-Report

Zaman dahulu kala hiduplah sepasang petani yang telah lama menikah namun belum memiliki seorang anak. Setiap hari mereka berdoa kepada Tuhan agar dikaruniai seorang anak. Suatu ketika ia bertemu dengan seorang raksasa yang menginginkan seorang anak untuk disantap. Tapi, ia tidak memilikinya.  

Kemudian raksasa tersebut memberikan biji mentimun untuk ditanam agar mendapatkan seorang anak. Setelah ditanam, mentimun tersebut berbuah dan ada mentimun yang berukuran cukup besar sebesar anak bayi. Pasangan itu kemudian mengambil dan membelah mentimun tersebut. Ternyata di dalam mentimun ada seorang anak perempuan yang sangat cantik.

Raksasa kemudian kembali menyambangi pasangan itu untuk menagih janjinya mengambil seorang anak dari mentimun. Namun, ibu dari Timun Mas menyarankan raksasa untuk menundanya sampai dewasa karena jika sudah dewasa rasanya akan sangat enak.

Ketika akan memasuki usia 17 tahun, Timun Mas bermimpi untuk menemui seorang petapa yang ada di sebuah gunung. Setelah menemukan petapa, ia kemudian menceritakan kisahnya dari kecil sampai dewasa yang dikejar-kejar oleh raksasa. Petapa tersebut kemudian memberikan empat bungkusan kecil.

Empat kantong tersebut berisi biji mentimun, jarum, garam, dan terasi. Hingga akhirnya Timun Mas dikejar-kejar oleh sang raksasa untuk dimakan. Sesuai arahan petapa, Timun Mas kemudian menaburkan satu persatu dari empat kantong tersebut. Dimulai dari biji mentimun, raksasa kemudian dililit oleh tanaman mentimun. Tapi, ia masih bisa lolos.

Timun Mas kemudian melemparkan isi kantong kedua yaitu jarum dan tumbuhlah bambu yang runcing dan menjulang tinggi. Raksasa tetap bisa lolos dari perangkap tersebut. Timun Mas kemudian melemparkan isi dari kantong ketiga, garam. Seketika muncul lautan dan sang raksasa tetap bisa melewati rintangan dari Timun Mas.

Lemparan keempat, Timun Mas menaburkan terasi. Seketika munculah lautan lumpur yang mendidih. Sang raksasa akhirnya tercebur dan meninggal di lumpur tersebut. Setelah itu, akhirnya Timun Mas hidup bahagia bersama dengan keluarganya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya