Menko PMK: Beras Batu Disebabkan Kehujanan
- Putra Nasution/VIVA.
VIVA - Menteri Koordinator Pembangunan Manudia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi, mengaku beras tidak layak konsumsi yang berbentuk bulat seperti batu, sudah diganti dengan yang lebih layak. Penyebabnya, beras tersebut kehujanan sehingga merusak kualitas mediumnya.
Muhadjir juga mendapat laporan dari PT Pos, Bulog, dan Bupati Pandeglang, kalau sudah diketahui beras itu tidak layak konsumsi dan kini telah dilakukan penarikan.
"Berdasarkan laporan, sebetulnya memang sudah diketahui beras itu tidak bagus karena kena hujan dan sudah disisihkan, dan sudah diganti dengan beras yang baik. Tapi beras yang diganti kurang diekspos, keluarga penerima manfaat dan beras sudah ditarik," kata Muhadjir di Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat, 6 Agustus 2021.
Baca juga: Warga Pandeglang Terima Beras Bulog Bantuan PPKM Tak Layak Makan
Menurutnya, pemberitaan beras tidak layak makan oleh manusia itu menjadi pemberitaan yang sensitif didengar masyarakat luas, karena menyangkut urusan perut. Penyedia dan penyalur beras juga diminta jujur dan tidak memainkan kualitasnya.
Dia mengatakan bahwa beras bantuan dari pemerintah untuk masyarakat terdampak PPKM berkualitas medium dan tidak boleh diturunkan.
"Jangan sampai kita enggak mau makan, beras itu kita berikan ke orang lain. Karena itu berasnya medium yang kita tetapkan dan musti medium plus, bukan medium minus. Karena itu dengan sadar jangan ada upaya menurunkan standar yang ditetapkan pemerintah," katanya.
Dia juga meminta tengkulak tidak memainkan harga gabah yang sudah ditetapkan pemerintah. Kemudian, pemerintah daerah diharapkan membantu modernisasi mesin giling gabah agar hasil berasnya lebih baik.
"Di sini ada kendala penanganan pasca panen, terutama mesin penggiling di wilayah Pandeglang memang belum di modernisasi, tadi bupati sudah berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengolahan dari gabah menjadi beras supaya lebih baik," katanya.
Sebelumnya, warga Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten, digegerkan dengan kualitas beras bantuan PPKM berstandar medium yang tidak layak konsumsi.
Beras itu kemudian dikembalikan ke kelurahan, agar ditukarkan ke PT Pos sebagai pihak yang menyalurkan. Saat diterima warga, beras itu menggumpal layaknya batu, berbentuk bulat.